Cucu Pendiri NU Klaim Menang Versi Quick Count di Pilkada Malang
- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA – Pasangan calon nomor urut 02 di Pemilihan Bupati Malang Lathifah Shohib dan Didik Budi Muljono mengklaim meraih kemenangan berdasarkan hasil hitung cepat internal yang dilakukan oleh tim mereka. Lathifah Shohib yang merupakan cucu pendiri Nahdatul Ulama, Bisri Syansuri itu meraih suara 44,24 persen.
Juru Bicara paslon Lathifah-Didik (Ladub), Anas Muttaqin mengatakan, suara yang masuk dari TPS di Kabupaten Malang sebanyak 98,50 persen dengan margin error 2 persen. Hasilnya, duet Lathifah-Didik unggul 0,66 persen dari paslon petahana.
Paslon petahana dengan nomor urut 01, M Sanusi dan Didik Gatot Subroto meraih suara 43,58 persen. Sedangkan, paslon nomor urut 03, Heri Cahyono dan Gunadi Handoko meraih suara 12,08 persen. Untuk data real count mereka mengklaim sudah masuk sebesar 50 persen.
"Alhamdulillah hasilnya cukup menggembirakan, kami unggul 0,66 persen. Jadi, ini memang sejak awal kami prediksi pertarungan ini ketat karena melawan petahana. Kami bersyukur di quick count ini unggul meski tidak besar. Tapi kami tetap mengawal ketika proses penghitungan manual," kata Anas, Rabu, 9 Desember 2020.
Anas mengatakan, setelah pengumuman kemenangan ini. Tim Lathifah akan mengawal hingga proses perhitungan secara manual. Mereka berharap KPU dan aparat penegak hukum mengawal Pilkada Malang dengan netral dan jujur sampai penetapan pemenang di Pilbup Malang.
"Di proses awal di quick count kami akan serius mengawal proses Pilkada ini dengan sejujurnya dan netral kami mengimbau penyelenggara dan semuanya berjalan jujur karena ada beberapa catatan selama proses kampanye dan saat ini yang akan kami ungkap dalam waktu dekat," ujar Anas.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Kabupaten Malang, Ali Ahmad mengatakan, sebagai partai pengusung sepupu dari Presiden RI ke empat Abdurahman Wahid alias Gus Dur tentu bersyukur akan kemenangan Lathifah Shohib. Pascahitung cepat, dia menginstruksikan kepada saksi partai untuk memperketat pengawasan saat proses penghitungan.
"Saya berharap semua pelaksana dan aparat hari ini betul-betul mengawal agar tidak menimbulkan pelanggaran dan manipulasi data," tutur Ali.
Ali menyadari bahwa hitung cepat barulah proses awal. Untuk itu, semua mesin partai masih diberi tugas mengawal rekap suara secara manual di tingkat desa hingga tingkat kabupaten.
"Intinya bahwa di proses ini adalah proses awal. Kami akan terus mengawal rekap manual dari tingkat desa hingga kabupaten. Kami juga mengimbau kepada seluruh penyelenggara untuk bersikap profesional," kata Ali. (lis)
Baca juga: Hingga Pencoblosan Pilkada, Bawaslu Tangani 205 Kasus Politik Uang