Ribuan Personel Pengamanan Pilkada Depok Non Reaktif COVID-19
- VIVAnews/Zahrul Darmawan
VIVA – Sebanyak 2.198 pasukan gabungan telah disiapkan untuk menjaga jalannya proses pencoblosan Pilkada Serentak 2020 di Depok, Jawa Barat pada Rabu 9 Desember 2020.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, proses pengamanan kali ini berlangsung di tengah situasi pandemi COVID-19. Dan untuk menjamin amannya proses pesta demokrasi di Pilkada Depok tersebut, ribuan aparat yang bertugas diwajibkan menjalani rapid test.
“Terkait petugas pelaksanaan rapid test sama dengan penyelenggara pemilu. Itu (rapid test) dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa pelaksanaan pemungutan suara bebas COVID-19, terjaga protokol kesehatan, sama dengan petugas kita,” kata Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah pada Selasa 8 Desember 2020.
Baca juga: Pilkada Depok, 2.198 Aparat hingga Mobil Lapis Baja Disiagakan
Untuk anggota Polri dan TNI yang bertugas di Depok, jelas Azis, pihaknya telah melakukan pemeriksaan kesehatan sejak Jumat pekan lalu.
“Kita sudah melaksanakan rapid test terhadap seluruh personel yang nanti akan diturunkan ke masyarakat dalam rangka pengamanan dan pengawasan pelaksanaan pemungutan suara,” ujarnya.
Sejak beberapa hari lalu, kata Azis, sudah ada sekira 1.000 pasukan yang menjalani rapid test. Sementara itu, untuk hari ini, ada 600 personel yang menjalani tes. Rapid test dilakukan secara terbuka. Hingga saat ini, sejumlah pasukan yang diperiksa dinyatakan sehat atau nonreaktif.
“Tapi jika ada yang reaktif akan langsung dikembalikan, dipulangkan, dan dilaksanakan treatment sesuai dengan aturan kesehatan dan diganti personelnya,” lanjut Azis.
Azis memastikan, Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi ini harus benar-benar sukses. Termasuk aparat keamanan yang ditugaskan ke tiap-tiap TPS agar pilkada berjalan lancar dan damai.
“Jadi kita memastikan yang turun ke lapangan wajib sehat dan bebas COVID-19,” tuturnya. (art)