Bawaslu Gunung Kidul: Tiga Pengawas TPS Positif COVID-19
VIVA – Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan ada tiga pengawas tempat pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah 9 Desember 2020 terkonfirmasi COVID-19, sehingga dilakukan pergantian antar-waktu terhadap petugas yang bersangkutan.
Anggota Bawaslu Gunung Kidul Rini Iswandari di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan ada 1.900 petugas pengawas tempat pemungutan yang telah menjalani tes cepat (rapid test).
"Dari 1.900 petugas yang menjalani tes ada 12 petugas yang dinyatakan reaktif. Temuan tersebut ditindaklanjuti dengan 'swab test' (tes usap) guna memastikan petugas terkonfirmasi COVID-19 atau tidak. Hasil 'swab test' itu, ada tiga petugas yang dinyatakan positif COVID-19," kata Rini Iswandari.
Ia mengatakan ketiga petugas yang dinyatakan positif berasal dari Kapanewon Patuk, Playen dan Rongkop. Untuk mengantipasi hal tersebut, Bawaslu Gunung Kidul langsung menggantinya dengan mekanisme pergantian antar-waktu (PAW). Kemudian, petugas yang hasilnya negatif bisa menjalankan tugasnya sebagai pengawas TPS.
Rini memastikan kesehatan dan keamanan saat menjalankan tugasnya, para petugas dibekali alat pelindung diri seperti masker, 'hand sanitizer' (penyanitasi tangan) hingga pelindung wajah. Selain itu, bawaslu juga memberikan suplemen berupa vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh sehingga tidak mudah tertular penyakit.
"Kami berkomitmen untuk memastikan penyelenggaraan pilkada berjalan dengan aman, damai dan juga sehat. Salah satu dari komitmen ini diwujudkan dengan pelaksanaan tes cepat untuk petugas pengawasan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPU Gunung Kidul Ahmadi Ruslan Hani mengatakan petugas penyelenggara pemilihan milik KPU juga ditemukan hal yang sama. Hingga sekarang ada 14 petugas KPPS yang dinyatakan positif COVID-19.
"Saat dilakukan 'rapid tes' ada 40 petugas yang dinyatakan reaktif sehingga dilakukan 'swab'. Hasilnya, ada 14 petugas yang dinyatakan positif," ungkap dia.
Menurut dia, untuk petugas KPPS ada 13.300 orang. Hanya saja, belum semua petugas menjalani tes cepat sebanyak 762 orang. Rencananya pelaksanaan tes susulan dilakukan pada hari ini di puskesmas terdekat.
"Tes kami lakukan sebagai bentuk komitmen dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 dalam penyelenggaraan pilkada," katanya. (ant)