KPU Gunung Kidul Siapkan TPS Ramah Penyandang Disabilitas

Ilustrasi tunanetra (antara)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

VIVA – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yoggyakarta, menyiapkan tempat pemungutan suara yang ramah penyandang disabilitas saat Pemilihan Kepala Daerah 9 Desember 2020 nanti.

Ketua tps://www.viva.co.id/tag/kpu-gunung-kidul">KPU Gunung Kidul Ahmadi Ruslan Hani di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan untuk mengoptimalkan peranan disabilitas pihaknya berupaya melakukan pendekatan agar nantinya disabilitas dapat ikut ke tempat pemungutan suara (TPS) dan menyumbangkan hak pilih mereka.

"KPU juga menyiapkan pendamping kepada warga disabilitas agar nyaman dan mudah dalam memberikan suaranya. Kami berupaya agar teman-teman disabilitas untuk tidak ragu datang ke TPS," kata Ahmadi Ruslan Hani.

Ia mengatakan KPU juga menyediakan alat bantu berupa template dengan huruf braille bagi pemilih yang menyandang tuna netra. Selain itu KPU melalui petugas di lapangan juga mulai memberikan edukasi kepada keluarga disabilitas agar mereka dapat memanfaatkan hak pilihnya.

"Pelayanan disabilitas tetap dikedepankan denga protokol kesehatan. Selain itu disediakan template alat bantu coblos suara bagi DPT yang mengalami tuna netra. Selain itu, lokasi TPS juga ramah difabel misalnya disiapkan meja yang pas untuk kursi roda bisa mendekat. Antrian didahulukan pemilih difabel," kata Hani.

Ahmadi mengatakan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Gunung Kidul sebanyak 599.850 jiwa. Jumlah ini terdiri dari pemilih perempuan sebanyak 307.757 jiwa dan sisanya sebanyak 292.093 pemilih laki-laki, dari jumlah itu ada 2.980 orang penyandang disabilitas. Mereka akan mencoblos di 1.900 TPS yang digunakan dalam Pilkada 2020.

"Kami berharap 2.980 penyandang disabilitas ini menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada 9 Desember 2020 ini," harapnya.

Komisioner Divisi Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Gunung Kidul Supami mengatakan saat ini target dinaikkan jadi 80 persen. Hal itu naik dari target sebelumnya kan 72 persen.

Ia menjelaskan naiknya target partisipasi pemilih di pilkada merupakan permintaan dari KPU DIY. Hal itu disampaikan saat penyampaian perencanaan strategis (renstra) untuk Pilkada 2020.

Menurut Supami, secara nasional KPU RI menetapkan target partisipasi sebesar 77 persen. Sedangkan KPU DIY menetapkan angka yang lebih tinggi, yaitu 80 persen untuk partisipasi pemilih pilkada di tiga kabupaten.

"KPU DIY meminta semua menyesuaikan sehingga kami pun ikut menaikkan targetnya. Untuk mencapai target tersebut, kami mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember ini," katanya. (ant)