Tokoh Penggerak Kotak Kosong Kini di Barisan Appi-Rahman
- ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
VIVA – Dua pekan jelang pemungutan suara, dinamika Pilkada Makassar terus menghangat. Peta persaingan untuk mengalahkan pasangan calon atau paslon petahana terus menguat.
Salah seorang tokoh Makassar asal Wajo, Usman Tampa, menilai pengalaman momen Pilkada Makassar 2020 harus dioptimalkan warga untuk menggunakan hak pilihnya. Ia mengimbau agar jangan sampai golput sebab nasib Kota Makassar lima tahun mendatang akan ditentukan.
Dia tak sungkan untuk mengajak sebagian warga Makassar untuk mendukung paslon Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando
"Tak boleh golput, kita harus memilih dan terlibat menentukan calon yang akan menjadi wali kota," kata Usman, dalam keterangannya, Selasa, 24 November 2020.
Usman mengatakan pada Pilkada 2018, ia termasuk pihak yang meyerukan melawan kotak kosong. Saat itu, Munafri Arifuddin berpasangan dengan Andi Rahmatika melawan kotak kosong.
Namun, dalam keputusan KPU, Appi-Andi dinyatakan kalah. Dengan hasil itu, Wali Kota Makassar kini masih dipegang wali kota petahana Danny Pomanto. Adapun Danny merupakan petahana yang maju kembali di Pilkada 2020.
Menurut Usman, dengan mendukung Appi-Rahman sebagai harapan adanya kepemimpinan baru bagi Makassar.
"Yang lalu kami di pihak kotak kosong, sekarang kami ingin pembaharuan sehingga insha Allah saya memilih Appi-Rahman," jelas Usman.
Baca Juga: Mahfud Ungkap Data Penindakan Pelanggaran Protokol COVID-19 di Pilkada
Barisan pendukung Appi-Rahman bertambah jelang pencoblosan. Salah satunya juga dari kalangan akademisi yang sebelumnya di Pilkada 2018 juga salah satu tokoh penggerak kemenangan kotak kosong.
Akademisi yang dimaksud itu yakni Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) LPI Makassar, Prof Tajuddin Malik. "Di 2018, itu saya justru yang sponsori kotak kosong," ujar Tahuddin.
Ia menekankan dukungan terhadap Appi-Rahman bukan sekedar jargon belaka. Bagi dia, duet tersebut memiliki visi misi yang bagus untuk Makassar.
"Dengan programnya yang fokus pengendalian COVID-19 dan membangkitkan perekonomian lewat stimulus atau bantuan perekonomian menengah ke bawah," jelasnya.
Tajuddin pun siap total mendukung Appi-Rahman agar bisa memenangkan Pilkada Makassar 2020. Ia tak mau pengalaman 2018 terulang karena salah memilih.
"Dulu kami pilih kotak kosong karena ada isu jika Pak Appi terpilih maka yang namanya barasanji dan lain sebagainya itu akan dilarang," tuturnya. (ren)