SCWI Minta Risma Jangan Politisasi Bantuan Beras untuk Eri-Armuji

Koordinator SCWI Hari Cipto Wiyono
Sumber :

VIVA – Lembaga Surabaya Coruption Watch Indonesia (SCWI) menyoroti adanya dugaan politisasi Program Keluarga Harapan (PKH) melalui Program Bantuan Sosial Beras Kementerian Sosial di Pilkada Surabaya 2020.

Koordinator SCWI Hari Cipto Wiyono di Surabaya, Rabu (7/10), mengatakan pihaknya berharap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak sampai mempolitisasi PKH untuk kepentingan pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya nomor 2, Eri Cahyadi dan Armuji di Pilkada Surabaya.

"Pertarungan ini harus elegan, wali kota jangan sampai menciderai demokrasi," kata Hari.

Sesuai rencana Program Bantuan Sosial Beras Kementerian Sosial akan diluncurkan di Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya, pada Rabu ini.

Acara tersebut akan dihadiri oleh Menteri Sosial Juliari P Batubara yang notabene politisi PDI Perjuangan.

Sebelum acara peluncuran, Mensos terlebih dahulu mengadakan rapat koordinasi pelaksanaan PKH dan Program Bansos Beras dari Kemensos dengan Wali kota Surabaya Tri Rismaharini di rumah dinasnya Jalan Wali Kota Mustajab Surabaya.

Dia mengungkapkan bahwa acara itu tidak mengundang perwakilan dari Pemprov Jawa Timur sehingga SCWI menduga dalam acara tersebut sarat dengan kepentingan politik Pilkada Surabaya.

BACA JUGA: Risma Mangkir Dipanggil Bawaslu, Kenapa?

Hari mengatakan penerima PKH juga tercatat sebagai penerima bantuan non tunai yang pendampingnya ada di setiap kecamatan.

Penerima bantuan itu mendapat bantuan sembako dengan cara mendapat kartu ATM untuk membeli sembako di e-warung

"Di setiap kelurahan ada pendamping PKH. Ini yang sepertinya sedang direbut PDIP dengan menempatkan kadernya sebagai pendamping apalagi mensos berasal dari PDIP," ujarnya.

Menurut dia, pendamping PKH ini yang bisa dipakai untuk mengarahkan penerima bantuan untuk memilih Eri-Armuji.

Hari mengatakan setiap kelurahan ada 150 kepala keluarga (KK) hingga 250 KK penerima PKH. Artinya setiap pendamping PKH di setiap kelurahan bisa bertemu rata-rata 500 pemilih.

"Tinggal dikalikan dengan 154 kelurahan di Surabaya, sudah berapa itu," katanya.

Diketahui Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI. Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo. (ant)