Polri Imbau Paslon dan Pendukung Tak Konvoi Kemenangan
- Istimewa
VIVA – Mabes Polri mengimbau pasangan calon (paslon), pendukung, simpatisan, dan tim pemenangan Pilkada 2020 untuk tidak melakukan kerumunan usai pencoblosan. Terlebih melakukan aksi konvoi dalam jumlah besar untuk meluapkan kegembiraan karena paslonnya unggul di quick count atau penghitungan cepat.
Sebab euforia bisa menimbulkan gangguan keamanan. Diketahui saat ini, proses penghitungan suara sedang berlangsung usai pencoblosan tadi pagi.
“Di tengah maraknya pandemi COVID-19 ini, kami mengimbau masyarakat tidak melakukan konvoi untuk merayakan kemenangan paslon di jalan atau di tempat-tempat yang menimbulkan kerumunan massa. Tetap mematuhi protokol kesehatan,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 9 Desember 2020.
Menurut Argo, usai pencoblosan, pihaknya bersama TNI akan mengawal surat dan kotak suara dari TPS, desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga ke tingkat provinsi. “Kami pastikan pengamanan surat dan kotak suara sampai ke KPU provinsi,” tuturnya.
Dalam pelaksanaan pilkada serentak 2020, Argo menuturkan, Mabes Polri menurunkan sekitar 192.000 personel. Selain itu, ada 139 personel perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) juga diturunkan dalam pengamanan tersebut.
Penurunan perwira tinggi dan perwira menengah guna melakukan pengecekan kesiapan kesehatan anggota, mengawal pendistribusian logistik pilkada dan memberi motivasi anggota. (art)
Baca juga: Hingga Pencoblosan Pilkada, Bawaslu Tangani 205 Kasus Politik Uang