Andi Arief Ceramahi Mahfud MD Soal Wasiat Bung Karno

Andi Arief
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief kembali mengkritisi mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Moh. Mahfud MD. Sikap Andi itu dipicu pernyataan Mahfud soal Islam garis keras.

Dalam sebuah kesempatan, Mahfud menyebut bahwa pendukung Prabowo berasal dari daerah garis keras terhadap agama. Kata-kata ini segera mengundang polemik di media sosial khususnya Twitter.

Banyak pihak yang tidak setuju dengan pendapat Mahfud tersebut. Salah satunya adalah Andi Arief yang kemudian mengungkapkan pemikiran dari Bung Karno, proklamator kemerdekaan Indonesia yang juga Presiden RI pertama.

"Wasiat Soekarno jelang pemilu yang tidak diindahkan oleh Prof @mohmahfudmd : "Negara Republik Indonesia ini milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!" (Soekarno dalam Kongres Rakyat Jawa Timur di Surabaya, 24 September 1955)," tulis Andi melalui akun Twitternya, @AndiArief__, dikutip VIVA, Minggu, 28 April 2019.

Andi melanjutkan Soekarno tidak pernah melarang Islam garis keras, moderat, dan yang tidak beragama serta agama apapun untuk mendukung kemenangan siapapun dalam pemilu. Wasiatnya hanya mempertahankan Pancasila. Dia lantas menyinggung soal pencapaian Susilo Bambang Yudhoyono pada Pilpres 2009 silam.

"Tahun 2009 SBY-Boediono hanya kalah di 3:Propinsi. Hampir semua Propinsi yang dituduhkan Prof @mohmahfudmd sebagai Islam garis keras menang, termasuk juga di tempat abangan, priyayi dan santri Jateng dan Jatim. Artinya rakyat yakin pemimpin untuk SEMUA. Nah, sekarang?" tulis Andi.

Sebelumnya, video Mahfud MD yang berisi pernyataan soal Prabowo menang di provinsi yang dianggap garis keras dalam hal agama beredar luas di Twitter. Dia juga sudah menjelaskan maksud dari garis keras tersebut yaitu salah satunya memiliki kesetiaan yang tinggi.