JK Serukan Rekonsiliasi, BPN: Kita kan Tidak Sedang Perang

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Setelah pemungutan suara pada 17 April 2019 lalu, muncul seruan agar dua kandidat yang bertarung di Pilpres 2019, melakukan rekonsiliasi. 

Salah satu seruan datang dari Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menginginkan rekonsiliasi antara Joko Widodo dengan Prabowo Subianto dilakukan secepatnya. Selain itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie, juga meminta kedua paslon untuk "ngopi" bersama.

Menyikapi seruan tersebut, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Dian Islamiati Fatwa, mengingatkan bahwa pemilu bukanlah sebuah perang. Karena itu, ia memastikan tidak ada agenda rekonsiliasi antara BPN dengan siapa pun.

"Apanya yang direkonsiliasikan? Kita kan tidak sedang perang, hanya berkompetisi (pemilu) saja," kata Dian di Jakarta, Rabu, 24 April 2019.

Bahkan, kata Dian, seruan Jimly Asshiddiqie agar Jokowi dan Prabowo ngopi bareng, juga tidak akan dimasukkan ke dalam agenda. Karena saat ini, baik Prabowo maupun Sandiaga bersama tim BPN, tengah sibuk menginventarisasi C1 Plano yang dikumpulkan oleh para relawan dari seluruh pelosok negeri.

"Bagi Prabowo-Sandi bukan soal kalah dan menang, tapi bagaimana rakyat merasakan keadilan ketika rakyat tidak punya tempat mengadu," ujarnya.

Melihat antusiasme rakyat, Dian mengaku optimis menatap Indonesia. Menurutnya, rakyat menginginkan ada perubahan untuk negeri ini.

"Dengan tujuan sama yakni  masyarakat yang adil dan makmur, yang menjadi cita-cita founding fathers kita," kata Dian.