KIP Aceh Akui Banyak Petugas PPK yang Tumbang

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) memeriksa kelengkapan kotak suara Pemilu sebelum didistribusikan di gudang penyimpanan logistik wisma PNKA, Bandung, Jawa Barat, Senin, 15 April 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA –  Rapat penghitungan suara tingkat desa dan kecamatan membuat penyelenggara Pemilu harus bekerja ekstra keras. Tidak sedikit pula diantara mereka yang mengalami kelelahan dan akhirnya masuk rumah sakit.

Di Aceh, juga ada beberapa petugas Pantia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang mengalami hal yang sama. Ketua KIP Aceh, Samsul Bahri bahkan sudah mengetahui kondisi penyelenggara Pemilu di tingkat desa dan kecamatan banyak yang sudah mulai kelelahan karena berjuang dari pagi hingga malam.

Samsul Bahri mengatakan, ada beberapa ujung tombak Pemilu itu yang tumbang, seperti petugas di Nagan Raya, Takengon, Sabang, Aceh Utara, Pidie dan daerah lainnya.

“Di Takengon ada seorang perempuan, tapi ada juga beberapa yang masuk rumah sakit karena kelelahan, yang meninggal tidak ada,” kata Samsul Bahri, saat dikonfirmasi, Senin, 22 April 2019.

Untuk itu ia berharap PPK untuk selalu menjaga stamina. Dan jikapun ada yang kelelahan dan dilarikan ke rumah sakit, ia harus membuat laporan, seperti arahan KPU, agar bisa mengklaim biaya pengobatan.

“Buat laporan kalau ada yang masuk ke rumah sakit, begitu arahan KPU,” ujarnya.

Ia meminta anggota PPK yang mengalami kelelahan jangan memaksakan jika sudah lelah. Bagaimanapun kata dia, mereka yang menjadi ujung tombak dalam pemilu harus diberi perhatian khusus. Kemudian, ia meminta agar semua pihak tidak mempermainkan PPK dan KPPS.

 “Kalau ada yang kurang sehat jangan dipaksa. Harus diberikan waktu istirahat yang cukup,” ujarnya.