Ma’ruf Amin: Kartu Pra-Kerja Bisa Dipakai Jadi Barista atau Fotografer
- VIVA/Eduwar Ambarita
VIVA – Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menjelaskan lebih terperinci tentang program pemerintahan Joko Widodo untuk warga yang belum bekerja yang disebut “Kartu Pra-Kerja”.
Mereka yang menerima Kartu Pra-Kerja itu, kata Ma’ruf, akan mendapatkan pelatihan dan tunjangan selama hampir setahun. Program itu sudah dirancang dengan turunan program sesuai minat para pengangguran, disebut 3A, yakni akses pintar, akses kecakapan, dan akses untuk bugar.
A pertama, yakni akses pintar, berupa pemberian kursus cuma-cuma atau gratis, misalnya kursus bahasa asing, kursus matematik, dan lain-lain. A kedua ialah akses kecakapan, berupa pelatihan keterampilan tertentu agar menguasai bidang-bidang khusus yang bermanfaat untuk mendapatkan akses pekerjaan.
“Misalnya, ingin jadi barista kopi, bikin fotografi (menjadi fotografer), bikin karya seni, usaha-usaha segala macam—ada kursusnya," kata Ma'ruf saat menghadiri apel akbar barisan pengawal ulama menjaga persatuan umat di Lapangan PIK Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu, 23 Maret 2019.
Selain pelatihan secara teknis, tim Jokowi-Ma’ruf juga merancang kebutuhan jasmani karena pembangunan manusia juga dibutuhkan kebugaran fisik. Aspek itu termasuk dalam A ketiga. Setelah semuanya siap, para pekerja akan dilepas dan mendapat sertifikasi sesuai keahliannya.
Ma'ruf mengkritik segelintir orang yang masih mengumbar pernyataan tentang tingkat pengangguran di Indonesia yang jumlahnya dibesar-besarkan.
Selama pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, katanya, justru sudah mampu menyerap tenaga kerja karena angka pengangguran berada di kisaran 5,30 persen, yang artinya terendah selama 20 tahun.
"Itu data dan buktinya. Kalau ada yang bilang banyak itu bohong. Itu pun akan kita perkecil lagi nanti yang akan datang supaya orang bisa kerja, bisa dagang dan usaha. Kita adakan latihan, nanti namanya pelatihan akan kita berikan kartu," ujar Mustasyar NU itu.