Pembuat Tabloid Indonesia Barokah Diminta Gentle
- VIVA.co.id/ Reza Fajri
VIVA – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menanggapi dugaan terkaitnya anggota Tim Kampanye Nasional Ipang Wahid dalam kasus tabloid Indonesia Barokah. Ia menyindir sebaiknya pembuatnya lebih gentle, misalnya soal alamat kantor.
"Apa pun namanya, sebaiknya alamatnya jangan fiktiflah. Sebaiknya jangan fiktif karena alamat yang dimaksud tidak ada, sehingga lebih gentle supaya tidak dianggap sebagai penyebar hoax," kata Muzani di gedung DPR, Jakarta, Senin, 28 Januari 2019.
Sebelumnya, tim sukses calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, melaporkan tabloid Indonesia Barokah ke Dewan Pers.
Nurhayati, selaku anggota Direktorat Advokasi dan Hukum Prabowo-Sandi, mengatakan tabloid itu dilaporkan karena isinya mengandung fitnah dan ujaran kebencian terhadap Prabowo dan Sandiaga serta umat Islam yang terhimpun dalam kegiatan 212.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, menduga ada kaitannya antara Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ipang Wahid dengan tabloid Indonesia Barokah. Adanya kaitan tersebut karena ada jejak digital dalam situs Indonesia Barokah.
"Karena ada rekam jejak digitalnya. Ipang pernah mem-posting di akun media sosialnya sebuah video dengan logo yang sama dengan Indonesia Barokah," kata Andre saat dihubungi, Senin, 28 Januari 2019. (ase)