PSI Curiga Prabowo Jalankan Taktik Propaganda Kebohongan
- VIVA/Dede Idrus
VIVA – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie, mengaku prihatin dengan gejolak politik di Indonesia.
Menurut dia, banyak muncul fenomena politik yang didirikan atas panggung kepalsuan dan kebohongan.
Hal itu dia sampaikan dalam acara Festival 11 di Hotel Trans, Bandung, Jawa Barat, Jumat 11 Januari 2019. Acara itu dihadiri sekitar seribu peserta yang terdiri dari pengurus, kader, dan simpatisan PSI.
Grace mengatakan, kebohongan diucapkan bukan dari akun awal-awal atau tidak jelas, melainkan oleh kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Kita melihat informasi semakin mudah didapat, tapi bukan melakukan pendidikan politik ke publik dan adu gagasan, malah mengumbar data-data bohong dan faktanya langsung kita bantah," ujar Grace.
Dia mencontohkan kebohongan Prabowo-Sandiaga, di antaranya kasus Ratna Sarumpaet. Juga ketika Prabowo menyebut Indonesia adalah negara miskin seperti Rwanda dan Haiti.
Faktanya, kata Grace, produk domestik bruto Haiti dan Rwanda jauh di bawah Indonesia. Ketimpangan dan pengangguran di dua negara itu juga jauh di atas Indonesia.
Maka dari itu, Grace mengajak kepada masyarakat untuk tidak diam dan melawan semua kebohongan yang terjadi belakangan ini.
Dia mengingatkan teori terkenal tentang propaganda yang menyebut bahwa kebohongan yang diucapkan terus-menerus, lama-kelaman akan diterima sebagai sebuah kebenaran. “Mungkin taktik inilah yang sedang dijalankan," ujarnya. (mus)