Tim Jokowi Pede Didukung Keluarga Besar Ratu Atut
VIVA – Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin mematok target meraih 70 persen suara di Banten pada Pemilu 2019. Tim mengklaim, target itu realistis meski Jokowi kalah di provinsi itu dalam Pemilu 2014.
Menurut Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, komposisi partai politik dalam koalisi sekarang berbeda dengan Pemilu 2014. Sebab, dua partai yang kini bergabung, yaitu Partai Golkar dan PPP, tak mendukung Jokowi-Jusuf Kalla pada 2014.
"Kami yakin sebagaimana disampaikan target 70 persen itu nanti dapat kita capai," kata Hasto di sela safari kebangsaan di Banten, Jumat, 21 Desember 2018.
Hasto membeberkan keterpautan tipis persentase elektabilitas Jokowi dan Prabowo di provinsi hasil pemekaran wilayah Jawa Barat itu. Intinya, dia mengklaim, itu menunjukkan tren positif karena suara Jokowi cukup jauh sebesar 15 persen.
Dia meyakini pada Februari nanti, setelah Jokowi dan Ma'ruf berkampanye lebih masif, bisa menggenjot suara.
Partai Golkar, katanya, yang memiliki basis utama di Banten diharapkan dapat menyumbang lebih banyak lagi suara bagi Jokowi-Ma'ruf. Ditambah lagi dukungan informal Gubernur Wahidin Halim dan keluarga besar bekas penguasa provinsi itu, Ratu Atut Chosiyah.
"Dulu Golkar belum bergabung, apalagi sekarang bergabung, ada Pak Gubernur, Pak Wahidin. Yang juga bergabung keluarga besar Ibu Atut," ujarnya.
Di sisi lain, mantan Bupati Lebak, Mulyadi Jayabaya, mengatakan bahwa target memenangkan pasangan Jokowi soal harga diri masyarakat Banten. Dia meminta militansi kader partai koalisi dan relawan bekerja memenangkan Jokowi.
Mulyadi mengingatkan juga, para pendukung tidak lengah dengan hasil survei nasional bahwa hingga kini jago pasangan yang mereka usung masih unggul.
Jokowi kalah pada 2014
Hasto Kristiyanto mengklaim Jokowi tidak memilah-milah perhatiannya pada semua daerah. Dalam lawatannya ke Banten, Hasto menyebut perhatian Jokowi ke wilayah itu nyata meski dalam Pemilu 2014 suaranya kalah dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Itu namanya prestasi, itu namanya Pak Jokowi tidak membedakan daerah. Ini bukti meski Banten kurang suara, Pak Jokowi tidak pernah hilang rasa cintanya sama Banten," katanya.
Dalam acara yang dihadiri lebih 1.000 orang itu, Hasto meminta perwakilan para ibu untuk menyebutkan sejumlah program pemerintah pusat di Banten.
Seorang ibu mengatakan, pembangunan tol, dana desa, bendungan, hingga jembatan gantung di sejumlah wilayah yang dibangun telah membantu warga. Sebab, banyak wilayah masih terpisah dengan sungai dimudahkan aksesnya.
Jokowi, katanya, selalu mengingatkan bahwa pemilu adalah ajang adu rekam jejak dan program. Kebijakan pemerintah di sektor kesehatan, pendidikan, dan program keluarga harapan telah membantu banyak orang.
Dia berharap, dengan makin banyaknya dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf, kini kepercayaan pemilih beralih untuk kelanjutan program pembangunan lima tahun mendatang. "Itu lah yang dimaksud dengan rekam jejak. Adu program. Namanya pemilu adu porgram, bukan adu fitnah," katanya. (art)