PDIP: Tak Ada Untungnya Rusak Atribut Partai Lain, Apalagi Demokrat
- VIVA/Eduward Ambarita
VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP mengklaim tak terlibat perusakan atribut Partai Demokrat di Riau. Lagi pula, bagi partai itu, tak ada manfaat apapun merusak properti partai lain, kalau memang ada yang menganggap peristiwa itu bagian dari persaingan antarpartai dalam pemilu.
"Tidak ada untungnya bagi kami merusak atribut partai lain, apalagi Demokrat," kata Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto di sela-sela di tengah kegiatan safari politiknya di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Minggu 16 Oktober 2018.
Menurut Hasto, PDIP selalu mendasarkan hasil survei bahwa Partai Demokrat bukanlah pesaing utama. Hitung-hitungan politik, basis pemilih partai berlogo Kepala Banteng itu tidak beririsan dengan basis Partai Demokrat.
Artinya, PDIP tak mungkin menggembosi atau menggerus suara Partai Demokrat. Apalagi peristiwa itu terjadi Riau, wilayah yang dianggap bukan prioritas lumbung suara partai.
Justru irisan pemilih Partai Demokrat, katanya, terdapat dari koalisi internalnya, yakni Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional.
"Pemilih PDIP dan Partai Demokrat itu tidak bersinggungan (satu) sama lain. Kalau (suara) PDIP turun juga tidak lari ke Partai Demokrat. Sebaliknya, kalau Partai Demokrat turun, juga tidak lari ke PDIP," katanya.
Hasto menengarai, perusakan itu ulah oknum atau pihak luar yang menyusup ke kelompok tertentu. "Sehingga, kami mensinyalir bahwa ada penyusup yang mengaku dan mengatasnamakan pihak tertentu," ujarnya.
Mengenai tuduhan yang dikatakan politikus Partai Demorkat Andi Arief, Hasto menolak berpolemik terlalu jauh. Yang jelas, PDIP tak pernah terganggu aktivitas politik Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono selama berkampanye.
"Ketika Bus Kampanye Demokrat yang eksklusif, lux, dan mahal melintas di wilayah yang menjadi basis PDI Perjuangan pun semua aman-aman saja. Apalagi di Riau. Jadi, mari perangi bersama, para penyusup yang mencoba mengadu domba partai tersebut," katanya. (asp)