TKN: Istilah 'Propaganda Rusia' Bentuk Kritik Gaya Politikus Munafik 

Wakil Ketua TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Tim Kampanye Nasional atau TKN Jokowi-Ma'ruf Amin menganggap istilah 'Propaganda Rusia', mestinya dipahami sebagai sebuah kritik.

Menurut Wakil Ketua TKN, Abdul Kadir Karding, pernyataan itu telah jauh dipelintir ke konteks lain.

Kata Karding, jika disimak secara utuh, pernyataan Jokowi tidak menyebut spesifik terhadap satu negara, tetapi berupaya mengklarifikasi tudingan kepada dirinya selama ini dengan istilah 'antek asing'. 

"Pernyataan Pak Jokowi, mestinya dipahami sebagai sebuah kritik terhadap pihak yang doyan menggembar-gemborkan slogan anti asing, namun justru menjadikan pihak asing sebagai konsultan politik," kata Karding ketika dikonfirmasi, Senin 4 Januari 2019. 

Karding menambahkan, pihak-pihak yang kerap menyebut Jokowi antek asing, ternyata menggunakan konsultan asing untuk membantu kampanye mereka. Para politisi itu, kata dia, seolah menunjukkan sikap aslinya, seorang hipokrit atau munafik.

Jokowi juga disebut tengah mengingatkan bagi semua pihak, untuk tidak menelan secara mentah berbagai informasi. 

"Orang yang gemar meneriakan jargon anti asing, namun menggunakan jasa konsultan asing Rusia, sebenarnya menunjukkan karakternya yang hipokrit," ujarnya.

Menurut Karding, hubungan Indonesia dengan Rusia tidak ada masalah dalam keterkaitannya dengan ucapan Jokowi. Selama empat tahun pemerintahan ke belakang, kerja sama di bidang militer, ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan antardua negara berjalan sangat baik.

"Kami percaya, urusan pilpres tidak boleh merusak hubungan bilateral kedua negara, apalagi sampai memecah belah anak bangsa sendiri," kata dia. (asp)