Kontroversi Pelanggar Lalu Lintas Disuruh Tatap Lampu Mobil
- Shanghaiist
VIVA.co.id – Meningkatnya populasi kendaraan di banyak negara sepertinya berbanding lurus dengan langkah modifikasi yang dilakukan para pemiliknya. Sebab banyak pemilik yang memilih berbagai modifikasi dengan sejumlah alasan, salah satunya agar dapat berbeda dengan mobil-mobil yang beredar di jalan raya.
Modifikasi yang kerap dilakukan adalah mengubah sektor penerangan alias lampu menjadi lebih terang dan tak sesuai dengan anjuran pabrikan. Meski pandangan menjadi lebih terang di malam hari, namun ini dapat membahayakan pengendara lain. Risiko kecelakaan pun bakal meningkat.
Atas kasus ini pula, polisi di Shenzen, China, sejak beberapa tahun terakhir memberi sanksi unik bagi para pemilik mobil yang mengubah lampu depannya menjadi lebih terang. Mereka disuruh memandangi lampu mobilnya selama beberapa menit agar jera. Tentu saja hukuman itu tergolong berat bagi para pelanggar. Demikian seperti dilansir Shanghaiist, Jumat 7 Juli 2017.
Setelah beberapa lama sanksi bergulir, kontroversi pun bermunculan. Sebagian masyarakat di sana menolak penerapan sanksi tersebut, karena dapat merusak mata. Kasus tersebut kemudian ramai dibahas dan penolakan terus membesar.
Sadar dengan bahaya yang ditimbulkan dari cahaya terang lampu mobil, serta besarnya permintaan masyarakat di sana, kepolisian Shenzen kemudian melengkapi para pelanggar lalu lintas dengan kacamata pelindung. Dengan begitu, efek jera tetap didapat dan mata pelanggar lalu lintas tetap terjaga.
Kacamata pelindung mata para pelanggar lalu lintas dipamerkan awal pekan ini. Ada beberapa pilihan kacamata yang tersedia tinggal pilih sesuai ukuran dan model. Upaya ini kemudian disambut positif masyarakat China.