Cara Cegah Tabrakan Beruntun saat Musim Hujan

Mengemudi saat hujan. Foto spion mobil.
Sumber :
  • REUTERS/Mike Blake

VIVA – Badai tropis sedang melanda beberapa daerah di Indonesia. Efeknya, muncul hujan deras yang disertai dengan angin kencang.

Hal ini menyebabkan kondisi jalan menjadi sedikit berbahaya. Aspal licin akibat genangan air dan jarak pandang terbatas bisa jadi pemicu terjadinya tabrakan beruntun.

Jusri Pulubuhu sebagai pengagas Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengungkapkan, saat hujan, traksi ban ke jalan menjadi berkurang. Mobil yang tidak memiliki fitur pengendali traksi dan pencegah rem terkunci, sebaiknya jangan dipacu kencang.

“Misalnya, kondisi kering dalam kecepatan 60 kilometer per jam itu melakukan pengereman di 15 meter sebelum tikungan atau sebelum ada objek di depannya. Tapi saat musim hujan, maka pengereman diambil sebelum 15 meter,” ujarnya kepada VIVA.

“Pengemudi harus mempunyai pola pikir melindungi dirinya dari segala macam bahaya. Salah satunya, melakukan pengereman atau mengurangi kecepatan dari awal, sehingga dapat mencegah manuver tiba-tiba,” tuturnya menambahkan.

Menurutnya, banyak faktor penyebab kecelakaan. Dari kendaraan, misalnya bobot, kondisi ban dan rem. Sedangkan dari faktor manusia yaitu umur, keletihan, reaksi, dan mental saat berkendara di musim hujan.

“Intinya, pengereman atau penurunan kecepatan jangan disamakan saat jalanan kering.  Dan jangan lakukan manuver secara tiba-tiba, karena mudah sekali kehilangan kendali saat musim hujan,” jelasnya. (ren)