Kerugian Isi Bensin Mobil Tak Pernah Sampai Penuh
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA – Sebagian pengguna kendaraan roda empat pasti pernah melakukan kebiasaan buruk, yakni membiarkan tangki bahan bakar hampir habis. Tentu saja banyak kerugian yang akan dihadapi jika terus melakukan hal ini.
General Manager Technical Service Toyota Astra Motor Dadi Hendriadi mengatakan, membiasakan tangki bahan bakar kosong bisa menimbulkan endapan kotoran, sehingga menyebabkan saluran bahan bakar tersendat.
"Kotoran di tangki bisa terhisap dan bisa menyebabkan nyendat dan mogok," kata Dadi kepada VIVA.co.id di Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2017.
Ditambahkan Kepala Bengkel Astra Internasional Daihatsu Pangeran Jayakarta, Dolf Valentino, tangki bahan bakar yang dibiarkan hampir habis bisa menimbulkan korosi. "Ilmiahnya adalah saat kondisi tangki BBM di posisi E atau empty, itu sisanya adalah udara di tangki tersebut. Hal ini berpotensi akan membuat fuel tank mudah karat," ujarnya.
Sebab menurutnya, uap atau udara tersebut akan menjadi titik-titik air dan akan bercampur dengan bahan bakar minyak di dalam tangki. Maka saat bahan bakar tercampur dengan air, pembakaran juga tidak akan sempurna.
"Berpengaruh ke tenaga juga menurun. Kedua titik-titik air tersebut akan bisa bersenyawa nantinya ke metal dan akan menimbulkan korosi di fuel tank tadi atau tangki BBM.”
Lebih jauh, dia menjelaskan, pada saat korosi berlebih, maka akan menyumbat suplai bahan bakar minyak ke sistem mesin. Sehingga tenaga mesin akan menurun tenaganya dan fatalnya mogok di tengah jalan.
"Karena suplai bahan bakar minyak berkurang atau tidak sama sekali sampai ke sistem BBM tadi. Disarankan bahwa minimal setengah tangki, harus isi ke full kembali," tuturnya.
Pada mobil diesel, kebiasaan membiarkan tangki hampir habis yakni bisa membuat mesin getar. "Atau pincang RPM naik turun tidak normal idle-nya, serta akan mengakibatkan kurang tenaga, atau parahnya mogok juga jika uap air terlalu banyak di dalam tangki BBM," kata dia. (ase)