Catat, Jangan Buka Tutup Radiator saat Mesin Overheat
VIVA.co.id – Terdengar sepele, namun sangat penting diperhatikan. Itulah yang berlaku pada saat melakukan buka-tutup radiator. Jika itu sering dilakukan, maka dapat merusak per dan katup yang ada di dalam tutup radiator tersebut.
Maka itu jika ingin menambahkan air radiator, disarankan mengisi air melalui tangki cadangan. Apabila terlalu banyak kekurangan pada air pendinginnya, maka pengisian air radiator harus langsung melalui radiator, sekaligus untuk proses buang udara palsu.
Membuka dan menutup radiator pada saat mesin masih dingin itu sebenarnya sah-sah saja dan tidak menimbulkan risiko apapun, yang paling penting adalah saat menutup kembali harus dalam keadaan kencang dan rapat.
Namun berbeda halnya jika mesin sedang overheating, sangat berbahaya sekali membuka tutup radiator. Daya tekanan dari air yang suhunya panas serta uap panas yang ada di dalam radiator bisa menyembur keluar dengan kencang jika tutup radiator dibuka pada saat overheat.
Risiko yang dapat ditimbulkan yaitu dapat melukai tangan, muka dan anggota tubuh lainnya yang terkena semburan air radiator. Mengingat suhu panas yang ada pada air radiator ini melebihi air yang mendidih, saat terjadi overheating harus berhati – hati dalam proses pembukaan tutup radiator. Demikian seperti dilansir AstraWorld, Senin, 4 September 2017.
Maka itu, ketika Anda berkendara dan mobil mengalami overheating, segera menepi dan mencari tempat yang aman. Disarankan langsung mematikan mesin agar tidak menimbulkan risiko yang lebih parah pada mesin. Sebaiknya jangan memaksakan untuk terus berjalan saat lampu indikator temperatur sudah menyala atau yang masih menggunakan jarum penunjuk, jarumnya jangan sampai melebihi angka 3/4.
Setelah mematikan mesin dan mobil di posisi yang aman, bukalah kap mesin untuk mempercepat proses pendinginan mesin. Tunggu kurang lebih 15 – 30 menit agar temperatur mesin normal kembali. Jika dicek ternyata memang air radiatornya habis, lakukan pembukaan tutup radiator menggunakan kain atau tissue secara bertahap dan perlahan agar uap panas dapat keluar secara perlahan dan tidak menyembur seketika.
Setelah tutup radiator berhasil dibuka, tunggu kembali sampai uap panas keluar dari radiator dan temperatur mesin lebih dingin lagi. Kemudian isi air radiator dengan cairan radiator coolant jika ada, tetapi kalau tidak ada bisa diisikan dengan air biasa (air tanah/air mineral) untuk sementara saja dan selanjutnya lakukan pengurasan radiator kembali dan ganti dengan cairan khusus untuk radiator di bengkel. (ms)