Bodi Mobil Rusak Parah Jangan Direparasi Jelang Lebaran
- VIVA.co.id/Pius Yosep Mali
VIVA.co.id – Memperbaiki bodi mobil banyak dilakukan pemilik jelang lebaran. Alasannya sederhana, agar tampilan mobil rapi seperti sedia kala saat dibawa ke kampung halaman.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, perbaikan bodi harus dilakukan jauh sebelum musim mudik. Seperti yang dikatakan Ricky Abdullah Putra, pemilik bengkel reparasi bodi Djuan Motor (DJM).
"Kalau untuk reparasi bodi, jelang lebaran kami sudah enggak melayani satu bodi full. Hanya per panel saja," kata pria yang akrab disapa Erik itu saat disambangi VIVA.co.id di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Kebijakan tersebut, kata Erik, dikarenakan perbaikan dan pengecatan satu bodi memerlukan waktu yang lama. Dikhawatirkan, mobil yang diperbaiki tidak mendapatkan hasil maksimal jika dikerjakan dalam waktu yang terbatas.
"Untuk reparasi satu mobil full waktunya lama. Belum nanti mengecat dan detailnya harus diperhatikan. Takutnya, nanti enggak selesai," kata dia.
Senada dengan Erik, Adit selaku pengelola bengkel DJM, mengatakan, untuk perbaikan per panel bodi bisa dilakukan dalam waktu lima hari, sehingga bengkel masih membuka jasa jelang lebaran.
"Kan kami jelang lebaran juga tutup. Jadi, biar maksimal kerjanya, (hanya terima pengerjaan) per panel. Untuk waktu pengerjaan, lima sampai tiga hari tergantung antrean," kata Adit.
"Kalau perbaikan satu bodi, apalagi kalau ada bekas tabrakan, baiknya sih habis lebaran. Karena, untuk pengerjaan satu bodi bisa mencapai 40 hari. Mulai dari perbaikan bagian penyok, pengecatan ulang sampai finishing," tuturnya. (one)