Cara Mudah Bedakan Pelek Mobil Asli dan Replika
- VIVA.co.id/Jeffry Yanto
VIVA.co.id – Bagi sebagian pemilik mobil, mengganti pelek merupakan salah satu cara paling mudah untuk mengubah penampilan kendaraan. Dengan cara tersebut mobil nampak lebih gagah dari biasanya. Terlebih saat ini pedagang pelek mobil dapat mudah ditemui di sejumlah tempat.
Berbagai model dan jenis pelek mobil pun dapat ditemukan, baik dari kualitas asli impor, original equipment manufacture (OEM), maupun replika.
Jika Anda berniat untuk membeli pelek mobil dan mengetahui kualitas pelek tersebut, ada cara dasar yang bisa diterapkan untuk membedakan pelek asli dan pelek replika. Penggawa Jaya Ban Autofashion Kemayoran, Yohanes Hanifa mengungkapkan, hal paling dasar yang bisa menjadi acuan adalah harga. Ya, pelek asli memiliki banderol empat kali lebih mahal dibandingkan pelek replika.
"Ketahui pelek replika paling mendasar itu di harga, kalau asli yang pasti lebih mahal empat kali lipat dari replika. Misalnya kalau pelek replika ring 17 harganya Rp5 jutaan, kalau asli harganya sekira Rp20 juta-Rp25 juta," kata Yohanes kepada VIVA.co.id, Rabu, 28 Desember 2016.
Namun, kata dia, hal itu tak bisa jadi patokan pasti, karena ada juga pedagang nakal yang menjual pelek replika dengan harga mahal dan mengklaim kalau pelek yang mereka jual adalah barang asli. Yohannes mengungkapkan, perbedaan pelek asli dan replika lainnya bisa dirasakan dari bobot pelek tersebut. Pelek asli biasanya lebih ringan ketimbang replikanya. Dia pun mencontohkan dengan pelek berdiameter 17 inci.
"Pelek replika yang ring 17 beratnya sekira 10-11 kilogram, kalau pelek asli sekira enam kilogram saja, itu salah satu indikatornya. Tapi enggak semua pelek asli itu enteng, pelek asli ring 20 itu beratnya sama dengan yang palsu," ujar dia lagi.
Selain bobot, kualitas pembuatan pelek juga dapat membedakan. Sebab biasanya pelek replika dibuat melalui proses pengecoran, sementara asli lewat proses ditempa. "Yang paling dibedakan itu dari proses finishing-nya, kalau pelek asli proses finishing rapi, sementara replika berantakan, ada yang bolong di permukaan dalam pelek. Catnya pun beda," kata dia.
Terpisah, Manager Permaisuri Wibowo Santosa mengungkapkan hal senada. Pelek replika umumnya lebih murah ketimbang aslinya. Karena itulah pabrikan menurunkan kualitas dari yang aslinya. "Pelek replika mengambil model secara jiplak, nah darimana kekuatan atau strukturnya, ya pokoknya asal mirip saja. Kalau bahan sama saja alloy juga," katanya.
Kata dia, dari proses finishing sebuah pelek itu asli atau tidak, bisa terlihat. Biasanya, perusahaan pelek replika tak memerhatikan detailnya, namun belakangan perusahaan pelek replika memang mulai memerhatikan hal ini. "Kami pernah melihat pabriknya dan ternyata di sana menciptakan kualitas yang sama dengan orisinal, cuma kualitas diturunkan untuk menekan harga," ujar dia.