Mobil Bukan Perahu, Jangan Asal Terobos Banjir
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Salah satu alasan orang enggan membeli mobil jenis sedan adalah posisinya yang cukup rendah. Hal ini tentu menyusahkan pengemudi saat terjebak banjir.
Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM), Iwan Abdurahman mengatakan, sebenarnya yang perlu diperhatikan adalah posisi knalpot. Jangan sampai air masuk ke lubang knalpot, karena hal itu bisa membuat mesin mati mendadak.
“Kalau lagi jalan di posisi banjir, putaran mesin harus dijaga. Jangan sampai drop, biar mesin enggak mati. Apa pun jenis mobilnya, kalau air sudah setara dengan lubang knalpot, harus tetap jaga putaran mesin,” ujarnya saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat 26 Agustus 2016.
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah posisi electronic control unit (ECU). Jika ECU sampai terendam, otomatis mesin langsung mati total. Sebab, sumber kelistrikan akan mati jika terkena air.
“Tenang saja, kalau ECU mobil zaman sekarang letaknya sudah di kabin. Posisinya tinggi, tidak seperti mobil zaman dulu. Termasuk mobil jenis city car dan sedan. Jadi tenang saja, masih aman kalau melewati banjir,” jelasnya.
Menurutnya, apa pun mobilnya, kalau melewati banjir pasti lemah. “Iya, apa pun jenis mobilnya dan semahal apa pun mobilnya, kalau melintasi genangan air yang di atas ambang batas, pasti akan mati. Karena, mobil dirancang bukan untuk jadi perahu,” katanya.