Trik Mudah Menghitung Konsumsi BBM Kendaraan Anda
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Apakah Anda ingin tahu konsumsi bahan bakar mobil yang Anda kendarai? Jika kendaraan Anda tidak dilengkapi dengan fitur penghitung konsumsi bahan bakar pada Multi Information Display di dasbor, Anda masih dapat mengetahuinya dengan beberapa cara.
Metode yang umum digunakan untuk menghitung konsumsi bahan bakar adalah metode full to full, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut, seperti dilansir AstraWolrd:
Pertama, isi tangki bahan bakar sampai penuh, sampai kran otomatis berhenti pertama kali. Setelah berhenti otomatis, jangan ditambahkan lagi karena hal tersebut mengindikasikan bahan bakar telah sampai di leher tangki. Pengisian bahan bakar sebaiknya dilakukan di SPBU resmi supaya lebih mudah memonitornya.
Kedua, tekan trip A pada odometer dan tahan sampai menunjukan angka 0000. Selanjutnya, jalankan mobil sampai menunjukan kilometer ke-100 atau lebih. Tujuannya, agar perhitungan lebih mudah karena sudah terjadi pengurangan bahan bakar yang cukup signifikan dan tangki bahan bakar sudah siap diisi kembali.
Ketiga, isi kembali tangki bahan bakar yang sudah berkurang. Isi tangki dengan bahan bakar sejenis sampai penuh kembali yang ditandai dengan berhentinya kran otomatis pertama kali. Jangan ditambahkan lagi setelah kran otomatis berhenti.
Keempat, catat jumlah pengisian terakhir, misalnya, pengisian terakhir tercatat 10,5 liter. Kemudian hitung pemakaian bahan bakar dari angka odometer. Contohnya saat terakhir isi bahan bakar diangka 100 maka perhitungannya 100 : 10,5 hasilnya 9,52. Hasil tersebut artinya, rata-rata pemakaian bahan bakarnya setiap satu liter menempuh jarak 9,52 kilometer.
Hitung di tiga kondisi
Untuk menghitung perbandingan bahan bakar, sebaiknya dilakukan dalam tiga kondisi: di dalam kota, luar kota, dan kecepatan konstan.
Pada pengukuran dalam kota, biasanya hasil yang didapat akan lebih boros dibandingkan pengukuran di luar kota. Sedangkan hasil pengukuran luar kota akan lebih boros dibandingkan pengukuran kecepatan konstan seperti di jalan bebas hambatan.
Karena itu, perhitungan sebaiknya dicoba pada ketiga kondisi tersebut. Jika hanya perpatokan pada pengukuran di dalam kota, hasilnya akan lebih boros.
Karena kondisi lalu lintas yang padat dan jalan yang macet mengakibatkan kecepatan laju kendaraan terbatas dan konsumsi bahan bakar jadi lebih banyak.