Kenapa Mobil yang Rutin Kena Macet Harus Sering Ganti Oli?

Perubahan jam macet di jakarta
Sumber :
  • ANTARA/Vitalis Yogi-Trisna.
VIVA.co.id
- Berkendara dengan kondisi macet banyak dilakoni para pemilik kendaraan di Tanah Air, utamanya bagi mereka yang beraktivitas di kota-kota besar seperti di Jakarta.


Namun ternyata, kemacetan memiliki efek tersendiri bagi kendaraan, lantaran mesin tetap menyala, meskipun angka di odometer tidak bertambah. Pertanyaan kemudian muncul, haruskah penggantian oli mesin dilakukan sesuai angka odometer kendaraan?


Sejatinya mobil selalu dilakukan penggantian oli secara rutin. Hal itu perlu ditempuh pemilik kendaraan agar kondisi mesin tetap terjaga. Namun, tentu saja terkadang pada beberapa kondisi, penggantian tersebut memerlukan jadwal yang berbeda.


Umumnya, penggantian oli dilakukan setiap jarak tempuh 7.500 atau 10.000 kilometer. Itu dilakukan jika kendaraan digunakan di jalan kombinasi macet dan tol. Tetapi, jika mobil sering terkena macet, ternyata berbeda. Berikut seperti dihimpun dari situs resmi Toyota dan Castrol.


Menurut Galih Laksono, pemilik bengkel G-Speed Jakarta, penggantian oli mobil yang sering terjebak macet sebaiknya dilakukan setiap 5.000 km, hal ini dikarenakan ketika terkena macet umur mesin akan turun.


Senior Development Technologist
dari Castrol, Gareth Bracchi, juga memaparkan bahwa mengemudi berhenti-jalan atau Stop-Start lebih banyak mempercepat dan menurunkan laju kendaraan serta menambah waktu berhenti dengan mesin menyala.

Ketika sepertiga dari perjalanan dihabiskan dengan berhenti dan dalam keadaan mesin yang menyala, hal ini menyebabkan terjadinya tekanan paling tinggi pada bagian penting mesin yang pada akhirnya menyebabkan keausan mesin mikroskopis pada bagian penting mesin.


Untuk menghindari gangguan yang disebabkan kemacetan pada kendaraan, kini terdapat beberapa oli khusus yang ditujukan bagi mobil yang sering terjebak macet. Anda pun bisa mencobanya.