Begini Posisi Berkendara yang Benar ala Rifat Sungkar

Rifat Sungkar.
Sumber :
  • Dok Rifat Drive Labs.

VIVA.co.id - Posisi nyaman saat berkendara selalu menjadi acuan yang diperhitungkan para pengendara. Padahal, posisi nyaman itu belum tentu merupakan posisi aman.

Sebab, seringkali tanpa disadari, para pengendara tidak memperhatikan bagaimana posisi pengendara yang benar, sehingga bisa meningkatkan risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Lantas, seperti apa posisi berkendara yang dianjurkan?

Pebalap Indonesia, Rifat Sungkar bersama dengan Rifat Drive Labsnya memberikan beberapa tips mengenai bagaimana posisi benar saat berkendara. Posisi tersebut meliputi posisi duduk, tangan dan kaki.

Berikut tipsnya seperti keterangan resmi yang dikirimkan ke VIVA.co.id, Senin 29 Juni 2015:

1. Posisi duduk

Menurut Rifat, setelah kita duduk, cobalah mengatur jarak kaki dengan pedal. Usahakan kaki dapat menjangkau pedal kopling secara full untuk mobil manual, dan kaki dapat menginjak pedal rem secara full untuk mobil matic.

Lalu, lakukan pengaturan posisi sandaran punggung dengan cara meletakkan salah satu tangan di jam 12 setir dengan tangan lurus. Atur pula sandaran agar menempel merata di punggung dari bagian bawah sampai pundak. Ini adalah titik terjauh di lingkaran setir yang harus dapat dipegang.

Kemudian, atur ketinggian (jika ada) untuk mendapatkan pandangan visual yang maksimum ketika berkendara.

Hal-hal yang perlu diatur ialah ketinggian head restrain sesuai postur, safety belt dengan benar, atur semua posisi kaca spion, dan jika ingin menyalakan audio sistem, lakukan sebelum perjalanan.

2. Posisi tangan di setir

Cara termudah untuk menjelaskannya adalah menggunakan bahasa jam. Pada saat berkendara, posisi tangan sebaiknya berada pada jam 9-3 atau 10-2. Posisi 9-3 lebih baik, karena tuas-tuas kontrol berada di area ini.

Beberapa hal yang tidak dianjurkan saat kita mengemudikan kendaraan adalah; dengan hanya satu tangan, tangan di arah dalam lingkar kemudi (bahaya airbag), dan kedua tangan berkumpul di satu titik dalam kemudi.

Selain itu, menggunakan bola pemutar seperti di kemudi alat berat juga tidak dianjurkan, serta ibu jari atau jempol posisi mengunci di palang setir. Sebab, bisa mencederai dan menghalangi kontrol setir.

3. Posisi kaki

Untuk mobil manual, selalu biasakan kaki kiri ada di footrest. Jangan ditempelkan pada pedal kopling. Untuk mobil matic, kaki kiri 100 persen berada di footrest, sehingga hanya kaki kanan yang digunakan.

Posisi kaki kanan yang baik adalah, tegak lurus di pedal rem dan miring ke kanan untuk menginjak pedal gas, dengan tumit menempel lantai mobil, dan tumit tidak bergeser. (ase)