Jangan Sepelekan Kondisi Ban saat Musim Hujan

Ilustrasi mobil menerjang banjir
Sumber :
  • VIVA/Krisna Wicaksono

Jakarta, VIVA – Memasuki November hingga Desember 2024, Indonesia menghadapi puncak musim hujan dengan curah hujan tinggi di banyak wilayah, sebagaimana dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kondisi ini menimbulkan berbagai tantangan bagi pengemudi, seperti jarak pandang yang terbatas, jalanan basah dan licin, hingga genangan air yang meningkatkan risiko kecelakaan.

Bridgestone Indonesia mengingatkan pentingnya kewaspadaan pengemudi dan memastikan kendaraan dalam kondisi optimal, terutama ban, yang menjadi elemen vital saat berkendara di musim hujan.

Deputy Head of Original Equipment Sales Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano menjelaskan bahwa ban adalah satu-satunya komponen kendaraan yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan.

“Dengan area kontak yang setara dengan telapak tangan, ban memikul tugas berat untuk menopang beban, mendukung akselerasi, manuver, serta pengereman. Oleh karena itu, perawatan ban menjadi sangat penting, khususnya dalam kondisi jalan basah,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif dari keterangan resmi, Sabtu 23 November 2024.

Hujan menyebabkan jalan menjadi licin sehingga mengurangi daya cengkram ban dan memperpanjang jarak pengereman. Genangan air juga berisiko menyebabkan hidroplaning, yaitu kondisi di mana ban kehilangan kontak dengan permukaan jalan akibat lapisan air. Selain itu, jarak pandang yang terbatas selama hujan memaksa pengemudi untuk lebih waspada.

Untuk memastikan keamanan, pengemudi disarankan mengaktifkan lampu utama saat hujan untuk meningkatkan visibilitas, namun tidak menyalakan lampu hazard yang dapat membingungkan pengendara lain.

Mengurangi kecepatan dan menjaga jarak aman antar kendaraan juga penting agar pengemudi memiliki waktu cukup untuk merespons keadaan darurat.

Perawatan ban menjadi kunci dalam menghadapi kondisi jalan yang basah. Pemeriksaan tekanan angin, spooring, balancing, dan rotasi ban secara berkala adalah langkah penting untuk memastikan ban tetap dalam kondisi optimal.

Selain itu, kedalaman kembangan ban harus selalu diperiksa menggunakan Tread Wear Indicator (TWI) agar risiko kecelakaan akibat ban aus dapat diminimalkan.

“Perlu diperhatikan juga bahwa rem berfungsi untuk memperlambat perputaran roda kendaraan. Berhenti tidaknya laju kendaraan ditentukan oleh traksi atau daya cengkram ban pada permukaan jalan. Meskipun rem dalam kondisi prima, jika ban tidak mampu mencengkram permukaan jalan, kendaraan tidak akan berhenti secara optimal,” tuturnya.

Sebagai informasi, Bridgestone Indonesia menyediakan layanan perawatan ban di Toko Model dan Bridgestone One Stop Service, dengan dukungan tenaga ahli bersertifikasi dari Bridgestone Indonesia Education Center.