Persiapan Musim Hujan, Catat Waktu yang Tepat Ganti Wiper Mobil

Wiper mobil. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • Jeffry Yanto/VIVA.co.id

VIVA – Wiper menjadi komponen paling vital saat musim hujan. Mengingat karet berbentuk panjang yang ada di kaca mobil depan, dan kaca belakang bertugas untuk menyeka air agar menjaga visibilitas.

Sehingga saat wiper sudah tidak layik digunakan lebih baik diganti. Mengingat hujan yang turun tidak menentu ini bisa membahayakan pengemudi ketika sapuan air dari komponen tersebut tidak maksimal.

Ilustrasi wiper mobil

Photo :
  • Detailingwiki

Di pasaran wiper mobil yang beredar ada dua jenis, yakni blade dan frameless. Biasanya mobil keluaran di bawah Rp300 juta masih menggunakan wiper jenis blade. Bentuknya seperti tangkai dengan kerangka besi.

karet pada wiper jenis blade hanya ada di sisi dalam, dan bahannya tipis. Namun untuk mobil kelas premium umumnya menggunakan jenis frameless, di mana semua bagiannya sudah terbuat dari bahan karet dan lebih tebal.

Kedua jenis wiper tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan. Model frameless karena semuanya terbuat dari bahan karet, ketika sudah tidak lentur lagi otomatis karetnya mengeras. Dan itu berdampak pada daya sekanya yang berkurang.

Bahkan jika karetnya sudah mengeras ketika komponen tersebut bekerja ada suara dan getaran. Sedangkan model blade meski karetnya sudah tidak lentur daya sekanya masih lebih baik karena masih ada tekanan dari tangkai besi sebagai kerangkanya. 

Lantas kapan waktu yang tepat ganti wiper?

Menurut keterangan Toyota Auto2000, ada empat indikasi wiper perlu diganti saat musim hujan. Pertama kerusakan terjadi pada bilah pemegang karet wiper melemah. Sehingga gagal mengikuti kontur kaca saat bekerja, dan tetap meninggalkan jejak air. 

Kedua muncul suara berisik, jika kondisinya masih bagus karetnya masih lentur, dan tidak keras, tapi seiring usianya bisa kaku dan kehilangan fleksibilitas. Biasanya, karet wiper yang sudah mengeras akan menimbulkan bunyi berdecit saat bergesekan dengan kaca. 

Ketiga jika melihat adanya garis-garis di kaca setelah wiper bekerja menyeka air, dan menimbulkan baret halus tandanya karet sudah keras, jika dibiarkan  baret akan semakin parah, dan membuat kaca mobil rusak.

Keempat ketika karet sudah keras, maka saat wiper dinyalakan gerakannya bakal tersendat. Bahkan bilah wiper bisa patah akibat terlalu sulit bergerak. Serupa dengan ciri-ciri lainnya, sapuan wiper tidak akan maksimal sehingga mengganggu pandangan, dan membuat kaca mobil rusak kalau didiamkan.