Salah Isi di SPBU, Begini Jadinya saat Mobil Bensin Minum Solar

SPBU
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Mesin bensin, dan diesel memiliki kebutuhan bahan bakar yang berbeda. Karena komponen di dalamnya tidak sama. Jika tidak sengaja terisi bahan bakar minyak, atau BBM yang tidak sesuai akan berakibat fatal.

Customer Satisfaction Development & Marketing Communication Auto2000, Cahaya Fitri Tantriani mengatakan, tetap fokus saat melakukan pengisian bahan bakar di SPBU sangat diperlukan, agar tidak salah isi BBM.

“Terutama untuk model yang berbagi mesin bensin, dan diesel seperti Kijang Innova, dan Fortuner. Pastikan tidak salah isi BBM untuk mencegah masalah pada komponen mesin,” ujar Fitri dikutip Viva Otomotif dari keterangannya, Sabtu 19 Maret 2022.

Mobil diesel berasap tebal.

Photo :
  • Motormobil.net

Kijang Innova ditanamkan mesin bensin 2.000cc, dan diesel 2.400cc yang serupa dengan Fortuner, namun untuk mesin bensinnya memiliki kapasitas lebih besar, yakni 2.700cc. Kedua mobil itu dibangung menggunakan platform serupa.

Dalam keterangan resminya, di jelaskan bahwa mobil mesin bensin yang terisi solar tentu akan sulit dihidupkan. Mengingat bahan bakar untuk mesin diesel itu butuh kompresi tinggi untuk memicu ledakan di ruang bakar.

Faktor lainnya, mesin bensin memiliki tekanan pompa yang lebih rendah dibandingkan diesel, serta suhu percikan api busi yang tidak sesuai titik nyala solar. Sehingga tidak cukup untuk memicu ledakan dalam agar mesin hidup.

Namun lain halnya jika mesin bensin tetap menyala walaupun terisi solar. “Kalaupun bisa, umumnya karena masih tersisa bensin di tangki,” tutur Fitri.

Meski bisa hidup, namun akan tersendat artinya secara langsam tidak teratur seperti biasanya. Bahkan bengkel resmi Toyota Auto2000 sempat menangangi mobil bensin terisi solar yang sempat hidup namun langsung mati, dan tidak dapat dinyalakan kembali.

“Selagi mesin belum malfungsi, segera menepi dan matikan mesin. Jangan dipaksakan terus berjalan karena berisiko membuat komponen mesin rusak kalau tetiba mati, bahkan jebol kalau melaju di kecepatan tinggi,” tulis keterangannya.

Sementara jika kasusnya terbalik, di mana mesin diesel menggunakan bensin akan sulit dinyalakan. Karena  membutuhkan BBM yang dapat terbakar sendiri, sebab hanya mengandalkan kompresi mesin yang tinggi.

Sementara bahan bakar untuk mesin bensin membutuhkan busi untuk membakarnya. Akibatnya, mesin diesel akan sulit dinyalakan karena perbedaan karakter bahan bakar dan kebutuhan mesin.

Apabila dipaksakan, mesin peminum solar itu dapat dinyalakan lantaran kompresi mesin dan suhu yang tinggi di dalam ruang bakar sanggup membakar bensin. Tapi bakal ada masalah besar yang terjadi.

Pasalnya, pembakaran tidak dapat diatur sesuai kebutuhan mesin, sehingga mengakibatkan kehilangan tenaga, knocking alias ngelitik, serta membuat komponen mesin rusak bahkan jebol dan berujung harus turun mesin.

Ditambah, mesin diesel membutuhkan bahan bakar yang juga berfungsi sebagai pelumas komponen seperti pompa bahan bakar, dan senyawa kimia itu hanya ada di solar.

Sebab bahan bakar bensin tidak memiliki unsur pelumas, alhasil dapat membuat spare parts yang membutuhkan lubrikasi dapat rusak ketika bekerja dalam suhu dan tekanan yang tinggi.