Lagi Banyak Pikiran Pengendara Mobil Gak Usah Lewat Jalan Tol
- Istimewa
VIVA – Mengendarai mobil di jalan raya dibutuhkan kosentrasi penuh agar tetap aman. Mengingat pengendara atau sopir yang berad di balik kemudi memiliki tanggung jawab atas keselamatan dirinya, dan pengguna jalan lainnya.
Terlebih beberapa kasus kecelakaan, terjadi akibat kelalaian pengendara itu sendiri, artinya bukan kerusakan mobil penyebab utamanya. Maka diperlukan persiapan sebelum berkendara agar selamat sampai tujuan.
Meski mengendarai mobil diwajibkan fokus, ada saja yang memaksakan diri saat kondisi tidak stabil. Seperti halnya kosentrasi yang menurun karena beban pikiran yang disebut highway hypnosis, atau white line fever.
Jika sedang banyak pikiran tentu mengganggu kosentrasi pengemudi, terutama di jalan tol. Jika tetap nekat, kondisi tersebut dapat menyebabkan pengemudi tidak sadar, dan kehilangan kendali hingga berujung kecelakaan.
Efek dari highway hypnosis serupa dengan microsleep, atau tertidur dalam waktu beberapa detik tanpa disadari pengemudi. Oleh Sebab itu saat pikiran tidak stabil tidak disarankan untuk mengendarai mobil terutama masuk jalan tol.
Profil jalan bebas hambatan atau tol hampir selalu lurus, monoton, dan pemandangannya tidak ada yang menarik sehingga tanpa sadar memicu highway hypnosis. Seperti hilang kesadaran akibat dihipnotis.
Nah situasi bahaya tersebut bisa dialami siapa saja meskipun sudah cukup tidur, atau istirahat lantaran tercipta akibat lingkungan berkendara yang membosankan.
“Jalan tol yang lurus dan mulus akan membuat cepat merasa bosan, dan memikirkan hal lain di luar berkendara. Meskipun hanya beberapa saat, kondisi ini dapat memicu kecelakaan fatal,” ujar Aftersales Business Division Head Toyota Auto2000, Nur Imansyah Tara dikutip dari keterangan resminya, Sabtu 5 Februari 2022.
Menurutnya untuk mencegah hal yang tidak diinginkan saat kosentrasi menurun akibat banyak pikiran, usahakan tidak terlalu banyak memikirkan hal di luar berkendara seperti pekerjaan yang belum selesai, atau masalah di rumah.
“Ingat, berdasarkan perhitungan aritmetika, pikiran yang teralihkan selama dua detik pada kecepatan 80 km per jam bisa membuat pengendara kehilangan kendali mobil sejauh lebih dari 44 meter,” tuturnya.
Dengan kehilangan kendali hanya dalam waktu dua detik saja bisa memicu kecelakaan fatal, seperti menabrak pembatas jalan, atau bagian belakang mobil lain.
“Tubuh yang bugar dan fit juga membuat AutoFamily lebih fokus pada pekerjaan di balik kemudi dan tidak mudah mengalihkan perhatian akibat letih,” sambungnya.