Risiko Mengerikan Andai Penumpang Mobil Tidur saat Masuk Tol
- Istimewa.
VIVA – Sejauh ini, kita mengenal jalan tol sebagai jalur bebas hambatan. Meski ruang untuk kendaraan melintas lebih lebar dibandingkan jalan raya umum, namun bukan berarti risiko kecelakaan menurun. Lantas, mengapa demikian?
Praktisi dari Safety Driving Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana mengatakan, karakterisitik jalan tol yang lebar dan sepi membuat pengemudi kendaraan justru merasa terlena. Sehingga, sulit untuk menjaga fokus pandangannya.
Itulah mengapa, Sony mengingatkan, penumpang yang menemani pengemudi sebaiknya jangan tertidur saat mobil memasuki jalan tol. Sebab, pada kondisi tersebut, penumpang bisa berperan sebagai ‘pengingat’ saat pengemudi mulai terlihat lengah.
Apalagi, tambahnya, saat mobil melaju di kecepatan tinggi. Jangan sampai penumpang yang duduk di belakang atau di sisi pengemudi justru tertidur lelap.
“Jadi penumpang jangan tidur di dalam kabin, kecuali kecepatannya 60 kilometer per jam atau 100 kilometer per jam dalam rentan 20 detik saat mendahului kendaraan lain,” ujar Sony saat dihubungi VIVA Otomotif, dikutip Senin 20 September 2021.
“Juga selalu ingatkan pengemudi untuk berhati-hati, pokoknya jangan terlena dan merasa aman. Bahaya tetap ada meski kita berada di dalam kabin,” lanjutnya.
Lebih jauh, kata Sony, saat menjadi penumpang, kita tak boleh sepenuhnya percaya dengan pengemudi. Bagaimana pun juga, potensi terjadinya celaka di jalan tol bakal selalu ada. Maka, menurutnya, jangan sampai penumpang bersantai-santai ria dengan asik tertidur pulas.
“Sebagai penumpang tidak boleh 100 persen percaya kepada pengemudi, jangan menyerahkan nyawamu kepada pengemudi, apalagi yang belum dikenal.”
“Selama kecelakaan masih tinggi, tugas kita (sebagai penumpang) selalu dan selalu mengingatkan (pengemudi) yang menyetir (kendaraan),” kata dia.