Ganti Setir Mobil Asli dengan Produk Aftermarket Banyak Risikonya

Ilustrasi mengganti setir dengan produk aftermarket
Sumber :
  • Dok. Hyundai

VIVA â€“Modifikasi tak hanya bisa dilakukan pada penampilan luar kendaraan, tetapi juga di bagian kabin. Pengerjaannya mulai dari sekadar memasang pelapis jok dan dinding pintu, mengganti head unit, bahkan ada juga yang memasang setir mobil dari produk aftermarket.

Meski bisa membuat penampilan kabin berbeda dari produk standar, mengganti setir mobil original dengan produk akseseori ternyata harus diikuti dengan pertimbangan yang matang. 

Berdasarkan informasi yang dikutip VIVA Otomotif dari laman resmi Hyundai Mobil Indonesia, Selasa 8 Desember 2020, ada beberapa konsekuensi yang harus ditanggung bila melakukan penggantian setir yang tidak direkomendasikan oleh pabrikan.

Risiko pertama adalah pengaruh pada rasa berkendaranya. Sebab, ukuran setir aftermarket bisa jadi berbeda dengan versi original. Sebab, pabrikan sudah menghitung dengan detail lingkar kemudi yang dipasang dengan posisi duduk pengemudi, serta desain kabinnya.

Penggantian setir yang tidak sesuai berisiko menimbulkan cedera, pada saat terjadi kecelakaan. Bahan dan desain yang diaplikasikan produsen mobil untuk lingkar kemudi tersebut, biasanya sudah memperhitungkan keamanan dan kenyamanan pengemudi.

Efek lainnya dari penggantian dengan versi aftermarket, yakni mengorbankan fitur yang dikoneksikan pada lingkar kemudi tersebut. Ya, pada beberapa mobil memang ada berbagai tombol yang diletakan di setir, mulai dari pengaturan audio, telepon, setingan panel instrumen, serta kantung udara (airbag).

Jika setir versi asli dilepas, lalu digantikan dengan produk aftermarket atau milik kendaraan lain, fitur-fitur ini biasanya tak bisa dikoneksikan lagi. Termasuk untuk sistem kerja kantung udara (airbag), yang biasa ada di komponen setir.