Mobil Sering 'Nongkrong' di Garasi, Olinya Tetap Harus Diganti Lho

Ilustrasi oli mesin kendaraan
Sumber :
  • dok. MMKSI

VIVA – Meski memiliki mobil, tak selamanya kendaraan bermotor itu dipakai menemani aktivitas masyarakat. Ada pemilik mobil yang hanya menggunakannya untuk transportasi akhir pekan, atau saat ada kebutuhan tertentu. 

Kondisi tersebut tentunya berpengaruh pada mesin mobil. Sebab, kendaraan yang lama tak dikemudikan atau dinyalakan mesinnya, bisa saja membuat oli mengendap dan menjadi sludge (lumpur oli).

Group Head of After Sales & CS Operation Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto mengatakan, pemilik mobil disarankan tetap rutin menyalakan mobilnya 3 hari sekali meski jarang digunakan. Ini untuk menjaga sirkulasi oli di dalam mesin. 

Perlu diingat, kata dia, penggantian pelumas kendaraan tidak hanya berdasarkan jarak pemakaian, tetapi juga bisa mengacu pada waktu pemakaian. Artinya, jika mobil jarang dipakai, oli mesinnya tetap harus diganti dengan perhitungan waktu maksimal 6 bulan sekali.

Baca juga: Diler Kia Masih Boleh untuk Servis Mobil Nissan dan Datsun, Ada Tapinya

"Untuk menjaga performa kendaraan, pengecekan dan penggantian oli mesin perlu dilakukan, terutama dengan melakukan periodical maintenance sesuai dengan manual book di bengkel resmi Mitsubishi Motors,"

Mobil yang terlalu lama dalam kondisi diam dan tak dinyalakan, kata Boediarto, sebaiknya perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu dengan cara melihat dari dipstick oil sebelum mesinnya dinyaalakan.

Cara tersebut, untuk memastikan volume dan kekentalan oli. Saat oli terlalu lama mengendap di bagian bawah mesin maka fungsinya sebagai pelumas akan berkurang.

"Dampaknya akan terasa saat mesin dinyalakan, komponen saling bergesekan tanpa adanya perlindungan dari oli. Jika mobil terlanjur hanya parkir lama dan jarang dinyalakan, sebaiknya mengganti oli mesin terlebih dahulu," paparnya.