Cairan Warna-warni Pembersih Jamur Kaca Mobil Aman Dipakai?
- Suzuki
VIVA – Punya mobil tanpa jamur di kaca menjadi impian semua orang. Sayangnya, hal itu tidak bisa didapat tanpa melakukan apa-apa. Jamur mudah timbul, lantaran air bekas cucian masih tersisa. Selain itu, saat hujan mengguyur dibiarkan mengering tanpa dibilas air bersih.
Saat ini, banyak cairan-cairan khusus penghilang jamur untuk kaca mobil beredar di pasaran. Padahal, memilih cairan penghilang jamur tak bisa sembarangan. Karena akan merusak kaca dan menimbulkan bercak atau pelangi.
Salah satunya, obat pembersih jamur kaca mobil yang banyak dijual di toko variasi mobil. Warnanya berbeda-beda, ada merah, hijau dan hijau muda. Semua diklaim bisa ampuh menyikat habis jamur dan membuat kaca menjadi cemerlang.
Dikutip VIVA Otomotif dari 100kpj, Senin 6 Juli 2020, mantan Technical Support Meguiars Indonesia, Fadillah menuturkan bahwa klaim tersebut hanya setengahnya saja yang benar. Jamur memang hilang, tapi masalah lain justru muncul.
Menurutnya, pengaplikasian cairan itu harus dilakukan dengan cara yang benar. Jika tidak, maka akan timbul rona pelangi di kaca yang justru menganggu pandangan. Selain itu, kaca menjadi kesat atau kasar, karena lapisan pelindungnya terkikis oleh senyawa kimia yang dikandung cairan itu.
“Kaca masih dalam kondisi panas, otomatis cairan pembersih jamur yang berwarna akan menimbulkan noda. Makannya rajin mencuci mobil, setelah itu gunakan glass cleaner yang memiliki water repellent,” ujarnya.
Demikian pula dengan pasta gigi. Menurutnya, pasta gigi mengandung bahan kimia yang terlalu keras. Jika digosok terlalu kencang di permukaan kaca, akan menimbulkan pelangi dan kusam.
“Polivinil atau rongga udara di tengah-tengah kaca tidak boleh ada gesekan yang berlebihan. Jika pelangi arahnya masih vertikal ke bawah, biru, ungu dan merah, berarti kaca tersebut masih orisinal, belum pernah dipoles cairan apa pun,” tuturnya.