Jangan Asal-asalan Bongkar dan Pasang Busi, Begini Panduannya

Ilustrasi mengecek busi mobil
Sumber :
  • dok. NGK busi

VIVA – Peran busi sangat penting pada sebuah kendaraan bermotor. Sebab, komponen ini menciptakan percikan listrik yang akan memicu efek ledakan dari campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar di mesin mobil maupun sepeda motor.

Untuk memastikan busi tetap berfungsi dengan baik, pemilik kendaraan bermotor disarankan untuk melakukan pengecekan, bisa melalui bengkel resmi dan langganan, maupun sendiri di rumah menggunakan peralatan yang ada.

Bagi yang penasaran untuk mengecek busi sendiri, peralatan yang dibutuhkan antara lain kunci standar untuk membuka kompartemennya, kunci busi sesuai jenis kendaraan masing-masing, serta kaca pembesar untuk melihat kerusakan busi kita.

Saat sudah berhasil dibuka dan dikeluarkan dari posisinya, normalnya akan terlihat pengerakan karbon pada bagian busi, terutama di ulir hingga ke elektroda dan pengantar arus. Kotoran atau kerak yang menempel itu bisa dibersihkan.

Baca juga: Musisi Iwan Fals Dibuat Penasaran Sama Maling Motor Yamaha NMax

Jika sudah dibersihkan, proses pemasangan yang benar harus dilakukan lagi oleh pemilik kendaraan maupun mekanik bengkel. Hal tersebut agar busi dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan optimal.

Mengutip dari siaran pers NGK Busi, Kamis 23 April 2020, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memasang kembali busi kendaraan bermotor pada posisinya, mulai dari kekencangan, penggunaan kunci, hingga kondisi mesin kendaraan.

Saat memasang busi lama yang sudah dibersihkan maupun yang baru, kekencangan harus diperhatikan. Jika terlalu kencang, bisa mengakibatkan ulir busi rusak, performa berkurang, dan nantinya akan sulit untuk dilepas kembali.

Rekomendasi tingkat torsi kekencangan pemasangan busi ditentukan oleh beberapa hal, yakni tipe busi yang menggunakan gasket atau tanpa gasket, ukuran diameter ulir busi, serta tipe kepala silinder mesin yang menggunakan cast iron atau aluminium.

Selain itu, penggunaan kunci dengan ukuran yang sesuai  dengan spesifikasi mesin dan hexagonal busi. Jika ini tidak dilakukan, dapat mengakibatkan kunci busi tersangkut sehingga dapat menggagalkan proses pemasangan atau pelepasan busi.

Terakhir, pastikan mesin kendaraan sudah berada pada kondisi mati  sebelum melepas dan memasang busi. Cara ini dilakukan agar sifat logam pada busi maupun kepala silinder sudah stabil, sehingga tidak memicu adanya kerusakan pada kedua komponen tersebut.

Perlu diketahui pada setiap bungkus busi baru, telah dilengkapi dengan panduan ringan untuk pemasangan berikut dengan keterangan tingkat kekencangan yang direkomendasikan, agar komponen ini bisa dipasang dengan sempurna.