Enggak Banyak yang Tahu, Kurang Angin Bisa Bikin Ban Pecah
- Istimewa
VIVA – Meski menjadi salah satu komponen penting pada kendaraan, namun ban kerap disepelekan kondisinya. Yang paling sering, adalah kurangnya tekanan angin.
Tidak sedikit pemilik kendaraan yang menganggap, tekanan berlebih pada karet bundar itu bisa berbahaya. Mereka menganalogikannya dengan balon, jika terlalu besar tekanannya maka bisa pecah.
Menurut Head of Marketing Division PT Gajah Tunggal, Leonard Gozali, justru ban yang kurang angin lebih berpotensi mengalami pecah.
"Ban itu beda dengan balon. Kalau balon kelebihan angin, pecah. Ban bisa pecah kalau kelebihan angin, kalau diisi dengan tekanan 100 psi (per square inch). Tapi, siapa yang mau isi 100 psi. Orang paling isi 32 psi, paling tinggi 40 psi," ujarnya di Jakarta, Jumat 14 Juni 2019.
Arijanto menjelaskan, ban bisa pecah saat kurang angin, karena bidang yang menempel di permukaan tidak lagi optimal.
“Optimalnya, seluruh permukaan terkena jalan. Kalau terus dipakai, jadi panas. Kalau yang kena hanya dua titik, maka akan semakin mengembang, dan kawat baja tidak dapat menahan pemuaian, sehingga bisa pecah," tuturnya.
Dapat Penghargaan
Sebagai informasi, Gajah Tunggal saat ini memiliki tiga merek ban, yakni GT Radial, IRC dan Gajah Tunggal. Mereka juga baru saja meraih penghargaan Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brand 2019.
“Kami terus melakukan riset, untuk meningkatkan kualitas produk. Kami juga ingin memudahkan masyarakat dalam mendapatkan produk, melalui toko-toko retail resmi Tirezone dan Tirexpress untuk ban mobil, serta MotoXpress untuk ban motor,” tutur Leonard. (kwo)