Busi Mesin Wajib Diganti, Jika Muncul Tanda Ini
- Pixabay
VIVA – Busi merupakan komponen pada mesin kendaraan, yang berfungsi menyalakan campuran bahan bakar dan udara di ruang mesin. Jika api busi sudah melemah, maka proses pembakaran atau kinerja mesin tidak maksimal.
Technical Support PT NGK Busi Indonesia, Diko Octaviano mengatakan, jika sering gonta ganti bahan bakar, umur busi lebih pendek. Jika fungsi busi tidak maksimal lagi, tenaga kendaraan akan terasa berkurang dan bahan bakar lebih boros.
"Paling gampang, identifikasinya saat di tanjakan. Tiba-tiba kehilangan tenaga, berarti menandakan busi seharusnya diganti. Ada dua hal yang bisa dijadikan pertimbangan untuk mengganti busi," ujarnya di Jakarta, Senin 25 Maret 2019.
Diko menjelaskan, gejala yang pertama bisa dilihat bentuk fisik atau elektroda. Misalkan celah elektroda sudah besar, menjadi tanda busi harus ganti. Kemudian, ada penumpukan karbon atau kerak menghitam di elektroda.
"Efeknya paling terasa tenaga berkurang, kemudian konsumsi bahan bakar lebih boros. Karena, satu liter yang masuk ke ruang bakar tidak dibakar sempurna oleh busi. Sebab, percikan listriknya kecil dan tidak fokus," tuturnya.
Menurutnya, rata-rata dalam pemakaian normal sehari-hari, umur busi mobil bisa mencapai 20 ribu kilometer. Sedangkan, motor lebih cepat, yakni 6.000 kilometer sudah wajib diganti. Tapi, hal tersebut tidak bisa menjadi patokan, karena tergantung dari pemakaian kendaraan dan perawatan. (ang)