Usai Basah-basahan, Jangan Lakukan Ini pada Jas Hujan

Ilustrasi menjemur jas hujan
Sumber :
  • Outdoorgearlab

VIVA – Bagi sebagian orang, mengendarai sepeda motor lebih mengasyikkan ketimbang mengemudikan mobil. Bisa merasakan langsung terpaan angin dan mudah menembus kemacetan, adalah sebagian dari keuntungan mengendarai motor.

Meski demikian, bukan berarti mengendarai 'kuda besi' bebas dari masalah. Saat hujan turun, pengendara harus rela basah-basahan demi bisa tiba di tempat tujuan.

Untungnya, ada jas hujan yang banyak dijual di toko aksesori. Jenis dan bentuknya bermacam-macam, mulai dari ponco hingga setelan. Model yang disarankan adalah setelan, karena model ponco berisiko menimbulkan kecelakaan.

Usai tiba di tempat tujuan, biasanya pengendara langsung melipat jas hujan dan memasukkannya ke dalam bagasi. Setelah itu, alat penangkal air tersebut dilupakan begitu saja, dan baru dilirik kembali saat air turun deras dari langit.

Dilansir dari Queenrides, Senin 7 Januari 2019, kebiasaan tersebut sebaiknya dihilangkan. Sebab, jas hujan yang harganya mahal sekalipun akan rusak, jika diperlakukan seperti itu.

Ada tiga kebiasaan buruk yang dilakukan pengendara motor terhadap jas hujan, dan sebaiknya dihindari jika ingin tetap awet dan bagus kualitasnya.

Yang pertama adalah hanya menjemurnya. Kotoran yang menempel pada lapisan luar bisa membuat bahan jadi kaku. Jika dibiarkan, maka jas hujan bisa robek saat digunakan.

Jas hujan yang masih basah jangan langsung dilipat dan disimpan di bagasi. Bau air kotor akan membuat jas menjadi apek.

Meski disarankan untuk dicuci, namun jangan pernah mengucek jas hujan. Bahan anti air yang ada di lapisan jas akan hilang dan tidak bisa lagi melindungi pengendara dari air. (kwo)