Tambah Nitrogen dengan Angin Biasa, Ini Kata Pakarnya
- Toyota
VIVA – Salah satu komponen pada kendaraan yang harus diperhatikan kondisinya secara berkala adalah ban. Karet bundar tersebut memungkinkan mobil dan motor bergerak dengan mudah di jalanan, dan membuat penumpang lebih nyaman.
Selain kondisi karetnya, tekanan angin juga harus diperiksa. Jika kurang, maka kendaraan akan kesusahan saat hendak bergerak. Selain itu, pemakaian bahan bakar juga menjadi lebih boros.
Saat ini, angin pada ban tidak hanya didapatkan dari udara saja. Sudah banyak penyedia jasa pengisian angin dengan menggunakan unsur kimia nitrogen.
Kelebihan dari nitrogen adalah mampu menjaga suhu ban agar tetap stabil, terutama saat dipacu dalam kecepatan tinggi.
Meski demikian, angin nitrogen juga dapat berkurang, akibat adanya kebocoran dari karet itu sendiri. Solusinya, pemilik kendaraan harus menambahkan angin nitrogen di tempat penyedia.
Tapi terkadang, sulit mencari jasa pengisian angin nitrogen. Hal ini biasanya terjadi saat mobil sedang dibawa ke luar kota, dan tiba-tiba tekanan angin ban berkurang.
Alternatifnya, pemilik mau tidak mau mengisi ban dengan angin biasa. Dikatakan oleh Chief Executive Officer PT Surga Mobil Indonesia sebagai pemilik bengkel Mobeng, Wing Wiryadi Joe, hal itu sah-sah saja dilakukan.
“Angin campur nitrogen boleh, tidak masalah. Udara ini kan 70 persennya nitrogen, sisanya oksigen,” ujarnya di Jakarta,
Namun, tetap ada kerugian yang dialami pemilik kendaraan, yakni kandungan nitrogen tidak lagi murni. Alhasil, ban akan lebih panas saat digunakan di jalan.
“Selain itu, kalau ingin kembali ke nitrogen murni, kan harus kuras. Biayanya jadi lebih mahal ketimbang menambah nitrogen,” tuturnya. (re2)