Awas, Jangan Sembarangan Pakai Penguras Oli Mesin
- VIVA/Yunisa Herawati
VIVA – Meski sudah membeli mobil, namun pemilik tetap harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk perawatannya. Umumnya, biaya tersebut akan ditanggung oleh pembuat kendaraan selama beberapa tahun.
Jika masa servis berkala sudah habis, maka pemilik tetap harus melakukan kegiatan rutin itu tiap beberapa bulan. Salah satunya yakni mengganti pelumas dengan yang masih bersih.
Salah satu kendala saat mengganti oli lama dengan yang baru adalah residu yang menempel pada dinding mesin. Meski sudah disemprot dengan angin bertekanan, terkadang masih saja ada sisa oli yang tidak terkuras.
Untuk mengatasinya, bengkel biasanya menggunakan cairan penguras oli atau flush. Cara ini dianggap efektif untuk mengembalikan performa mesin kendaraan.
Meski demikian, tidak semua cairan penguras aman untuk digunakan. Hal itu diungkapkan Chief Executive Officer PT Surga Mobil Indonesia sebagai pemilik bengkel Mobeng, Wing Wiryadi Joe.
“Kami uji beberapa engine flush. Enggak semuanya aman untuk karet-karet seal. Caranya, kami rendam seal di cairan tersebut selama seminggu. Kemudian, kami periksa kondisi seal-nya,” ujarnya di Jakarta, Senin 3 Desember 2018.
Wing menjelaskan, ada beberapa cairan penguras yang membuat karet menjadi getas, atau bahkan melar. “Yang seperti itu, langsung kami coret dari daftar,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Mobeng adalah bengkel yang bergerak dalam bidang perawatan kendaraan beroda empat. Jasa yang disediakan yakni pergantian oli, spooring, balancing, dan penyediaan beberapa suku cadang, seperti aki, serta saringan udara.
Salah satu kelebihan Mobeng adalah, konsumen hanya perlu membayar harga dari suku cadang atau komponen yang diganti, tanpa perlu khawatir soal biaya jasa. (Re2)