Ban Botak, Awal Petaka di Jalanan Basah
- VIVA/Dian Tami
VIVA – Mengemudi di jalan basah setelah hujan turun tentu memiliki risiko. Sebab genangan air di jalanan berpotensi mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
Kondisi tersebut terjadi karena aquaplaning, yakni merupakan suatu keadaan di mana tapak ban yang bersentuhan dengan jalan terhalang oleh lapisan air yang timbul saat ban menerabas air. Karena tidak ada kontak dengan jalan, maka pengemudi tidak dapat mengendalikan kendaraan.
Tekanan dari air ini kemudian menyebabkan mobil sedikit terangkat sehingga melayang di atas air. Akibatnya, mobil bisa kehilangan kontak dengan permukaan jalan dan akhirnya malah selip atau bahkan keluar dari jalan.
Menurut Head of Marketing Division PT Gajah Tunggal Tbk, Leonard Gozali, salah satu faktor yang bisa mencegah kondisi aquaplaning adalah kembangan ban yang digunakan.
"Kembangan ban plays a big part saat hujan. Kalau botak, tidak bisa mencegah aquaplaning atau hydroplaning," kata Leonard Gozali di Jakarta.
Menurutnya, arus kembangan pada ban sangat membantu membuang air, termasuk meminimalisir risiko aquaplaning saat berkendara di kecepatan normal dan tinggi.
Hal inilah yang menjadi alasan kenapa pengendara selalu diimbau memacu mobilnya dalam keadaan rendah. Karena memperhitungkan kemampuan ban untuk memecah air dan mencengkram aspal.
"Maka itu, sebelum mudik, cek dahulu keausan ban. Ada Tread Wear Indicator dalam telapak ban, satu garis. Kalau diperhatikan, ada tanda segitiga di bahu ban."
"Kalau ban sudah terpakai sampai garis, tanda waktunya harus ganti ban karena telapak kembangan ban sudah aus atau habis," katanya lagi.
Di kesempatan yang sama, Leonard menyampaikan rasa syukurnya. Sebab PT Gajah Tunggal selaku produsen ban di Tanah Air itu mendapat penghargaan prestisius, Top 100 Most Valuable Indonesian Brands Awards 2018 dari Brand Finance yang bekerja sama dengan salah satu majalah bisnis kenamaan.
Kata dia, ini merupakan penghargaan istimewa bagi pihaknya. Brand Gajah Tunggal sendiri berhasil didaulat berada di posisi ke-38 dalam Top 100 Most Valuable Indonesian Brands Awards 2018.
Reputasi perusahaan ini tak terlepas dari aktivitasnya menghasilkan beberapa merek produksi yang dihasilkan, yaitu GT Radial, Gajah Tunggal, Giti, IRC dan Zeneos.