Nestapa Yamaha Xabre

Yamaha Xabre
Sumber :
  • Foto: VIVA.co.id/Rendra Saputra

VIVA – Awal 2016 lalu, Yamaha meluncurkan sepeda motor sport bergaya eksentrik di Indonesia, yakni Xabre. Pembalap MotoGP Valentino Rossi bahkan turut didatangkan ke tempat peluncuran, di Bali, sebagai magnet agar pencinta roda dua di Tanah Air semakin kepincut dengan motor 150cc itu.

Xabre memang tak punya pesaing. Model sport naked ini menawarkan sesuatu yang berbeda, karena diklaim punya gaya mirip supermoto. Desainnya agresif. Menariknya, suspensi depan sudah dibekali dengan model up-side down.

Jika saat peluncuran Xabre dijual dengan banderol Rp29,8 juta, kini harganya sudah mencapai Rp30,3 juta. Lebih mahal dari V-Ixion yang kini dijual mulai Rp26,7 jutaan.

Namun ada satu fakta yang disayangkan. Model atraktif dan suspensi jempolan tak berbanding lurus dengan penjualan. Saban bulan, angka penjualannya kecil, tak pernah mencapai target 5.000 unit dari yang ditetapkan. Bahkan sangat jauh angkanya jika dibandingkan dengan V-Ixion.

Jauh dari Mujur

Nestapa Xabre sebenarnya sudah terlihat dari awal kemunculan. Trennya terus menurun. Data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) per 2016 menyebut, penjualan Xabre sepanjang tahun lalu, tanpa dihitung Januari, hanya mencapai 20.887 unit. Sedangkan V-Ixion moncer hingga 153.128 unit.

Nasib serupa bahkan lebih parah pada tahun ini. Meski tergolong baru, tetapi penjualannya jauh dari kata mujur, makin jeblok. Sepanjang Januari-November 2017, Xabre hanya mencatatkan angka penjualan 4.758 unit.

Penjualan bulanannya rata-rata tak pernah mencapai 700 unit, kebanyakan di bawah 500 unit. Bahkan di November 2017, hanya terjual 166 unit dari seluruh Nusantara. Miris! Penjualan masih tertolong dengan ekspor yang sepanjang 2017 mencapai 4.700 unit.

Yamaha sendiri mengaku bingung dengan Xabre. Karena di Thailand, penjualannya bagus. Hal ini disampaikan Direktur Penjualan Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Sutarya, beberapa waktu lalu di Cibubur.

"Kami juga bingung kenapa Xabre kurang diminati di Indonesia. Penjualan Xabre di Indonesia kalah sama Thailand," kata Sutarya. (ase)