Mitos atau Fakta, Angin Ban Motor Dikurangi saat Hujan

Ban tapak lebar pada sepeda motor.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Tak dipungkiri bahwa masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa saat berkendara di musim hujan, tekanan udara dalam ban sepeda motor harus dikurangi dari aturan yang telah ditetapkan pabrikan.

Sebagian beranggapan pengurangan tekanan angin dilakukan agar kendaraan mampu memberikan traksi lebih saat musim hujan. Dengan kata lain, masih ada yang menganggap jika angin pada ban dikurangi maka semakin kecil kemungkinan motor selip. Lantas apakah pendapat tersebut benar?

Technic Analyst Service Astra Motor Jakarta, Rangga Noviar, mengatakan anggapan pengurangan tekanan udara ban motor saat musim hujan tidak benar adanya.

"Enggak, info dari mana? Kami juga enggak pernah diajarin begitu sama pabrikan," kata Rangga kepada VIVA di Jakarta, Senin 11 Desember 2017.

Ia menjelaskan permukaan luar pada ban dinamakan threads. Alur pada threads ini berfungsi untuk mencengkeram permukaan jalan baik pada saat jalan maupun saat pengereman. Selain itu pola telapak pada threads berfungsi untuk membelah atau memecah permukaan air pada permukaan jalan yang basah.

"Jadi, selama pemakaian normal, jika ketebalan threads masih dalam batas normal seharusnya saat melintasi jalanan yang basah tidak akan terjadi selip," katanya.

Rangga mengatakan, apabila tekanan udara ban berkurang, efeknya adalah handling menjadi tidak nyaman, kemudian dalam waktu yang lama bisa mempercepat rusaknya permukaan luar ban atau threads. "Kemudian kalau threads tipis akan berpotensi terjadi slip," kata dia. (one)