Jangan Beli Helm Bekas yang Usianya Sudah Dua Tahun Pakai

Helm bekas yang dijajakan pedagang di Jalan Matraman, Jakarta Timur.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasin Fadilah

VIVA.co.id – Saat memilih helm, pengendara motor tidak hanya disajikan produk baru, saat ini juga banyak dijual helm berstatus bekas pakai. Helm seken jelas memiliki harga yang lebih terjangkau dibanding produk baru.

Menurut Eric Yusup selaku Sales and Distribution Arai Indonesia (Cargloss Group), saat biker hendak membeli helm seken wajib memerhatikan beberapa hal agar mendapat barang yang sesuai dan tak menyesal di kemudian hari.

"Sebenarnya enggak masalah kalau memang maunya beli helm seken. Itu balik lagi ke kebutuhan orang itu. Cuma ya pasti beda, kalau helm baru kan sudah pasti bagus, helm bekas harus lihat kondisinya," kata Eric kepada VIVA.co.id.

Hal pertama yang harus dilihat adalah kondisi fisik helm, mulai dari bentuk, kaca helm, sampai busa. Sebaiknya biker tidak membeli helm yang sudah dicat ulang, karena dikhawatirkan bekas kecelakaan. "Grafis asli pabrikan sama yang repaint beda ya. Kalau yang bukan orisinal biasanya dicat bisa pakai airbrush atau apalah, kalau yang asli pabrik dia pakai decal. Nah decal ini kalau dipegang tangan terasa, ada kayak timbul grafisnya," kata dia.

Hal lain yang harus diperhatikan, kata Eric, adalah tanggal produksi helm tersebut. Pada setiap helm, biasanya disertai dengan tanggal produksi, ini terkait dengan kondisi komponen-komponen di dalam helm untuk melindungi kepala pemotor.

"Helm itu ada tanggal produksinya, itu ada di bagian dalam helm, nah itu harus diperhatikan juga saat membeli helm bekas. Kalaupun kepepet beli helm seken jangan lebih dari yang dua tahun, karena bakalan rugi," ujar dia.

Soal kondisi busa, kata Eric, jelas berbeda antara produk baru dengan yang sudah dipakai orang lain sebelumnya. "Busa helm itu khususnya di bagian pipi, kalau yang bagus ngikutin bentuk muka. Contohnya helm sama-sama ukuran M, tapi pemilik pertama tembem, yang pemilik barunya enggak, itu pas dipakai beda rasanya," ujar Eric.