Ini Komponen Cacat pada Yamaha R25 dan MT25

Yamaha R25 dan MT-25.
Sumber :
  • Motovaganza

VIVA.co.id – PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) belum lama ini mengumumkan penarikan dua produknya kembali, MT25 dan R25. Rencananya, pada hari ini, 20 Februari 2017, perbaikan akan mulai dilakukan oleh pabrikan asal Jepang itu.

Kasus ini sebenarnya pernah terjadi sebelumnya, terkait penggantian komponen Pressure Plate Assy & Oil Pump Assy dan Front Brake Hose. Kini, dua komponen lain yang terkena penarikan massal adalah Sub Main Switch dan Bracket Fuel Tank, karena ditemukan masalah. 

Menurut General Manager Aftersales Division Yamaha Indonesia, Muhammad Abidin, recall kali ini berbeda dengan yang terjadi pada Juni 2016 silam. Recall tersebut berlaku untuk 29.300 unit dari dua produknya di Tanah Air. "Yang saat ini itu Main Switch dan Bracket Fuel Tank, jadi beda komponen. Untuk masalah di MT25, sebenarnya mati tiba-tiba di bagian Main Switch-nya, terutama saat kena air," kata Abidin saat ditemui di Jakarta.

Sementara untuk masalah pada Bracket Fuel Tank, kebanyakan terjadinya bukan di motor standar. Sebab, pengguna R25 dan MT-25 biasanya suka melakukan modifikasi. "Konsumen di segmen ini kan sering modifikasi. Tangki itu dibuka, biasanya ada bagian dari karet atau damper. Karena lupa, akhirnya ada vibrasi sehingga ada bracket-bracket itu jadi menimbulkan kerak di tangki," ujarnya. 

Maka itu, sambung Abidin, kedua komponen itu perlu diganti karena menyangkut keamanan pengendara. Meski tidak banyak pengendara yang mengeluh dengan kedua komponen itu, namun bagian dari kewajiban Yamaha untuk tetap harus menggantinya. "Kalau yang mau ganti, bisa datang ke R-Shop kami."

Standar recall

Sementara itu, Executive Vice President Director Yamaha Indonesia, Dyonisius Beti mengatakan, langkah recall dilakukan sepenuhnya untuk melindungi hak-hak konsumen. Meski terbilang tak terlalu serius, namun recall tetap akan mereka tempuh.

"Kami pikir ini tidak ada masalah sebenarnya, karena standar kualitas kami tinggi dan memenuhi standar dunia, baik Jepang dan Amerika. Jadi kalau soal R25 itu ada masalah, ya kami harus recall dan perbaiki," kata dia. 

Dyon menjelaskan, penarikan massal yang dilakukan oleh Yamaha sudah menjadi standar dunia. "Jadi, standar recall itu sudah mencakup dunia. Soalnya kami tidak bisa lagi lihat ada cacat dan dibiarkan begitu lho. Walau pun di Indonesia presentasenya kecil, tidak berbahaya juga, tapi menunjang keselamatan," ujarnya. 

Maka itu, Dyon menjelaskan, Yamaha akan bertanggung jawab penuh soal komponen massal yang telah mengalami kerusakan. "Kami akan bertanggungjawab. Kira-kira dua atau tiga bulan lalu di Thailand ada juga kasus seperti itu, dan kami cek lebih dalam lagi," tuturnya.