Ada Ojek Online Semua Drivernya Wanita Cantik

Driver ojek online Moto Girl Tour.
Sumber :
  • Motorcycle

VIVA.co.id – Ojek online belakangan memang diminati masyarakat karena beragam kelebihan yang ditawarkan. Tak hanya di Indonesia, ojek online ternyata juga kini tengah "menjangkiti" Kamboja. Menariknya, di Phnom Penh, ibu kota Kamboja, ada sebuah perusahaan ojek online yang pengemudinya semua perempuan cantik.

Seperti dilansir Motorcyclenews, Rabu 8 Februari 2017, nama perusahaan ojek online itu adalah Moto Girl Tour. Perusahaan ojek itu didirikan melihat potensi wisatawan yang membutuhkan jasa ojek online saat berkeliling wisata di Phnom Penh.

"Kami adalah satu-satunya perusahaan tur sepeda motor yang mempekerjakan driver wanita muda dan cantik. Misi kami adalah untuk memberikan layanan terbaik," tulis Moto Girl Tour dalam situsnya.

Ojek online memang banyak ditemukan di Phnom Penh, tetapi pengemudi ojeknya kebanyakan laki-laki. Jarang sekali ada pengemudi ojek perempuan yang memboncengkan para wisatawan. Kalau pun ada, mereka akan dicap sebagai perempuan nakal.

Menurut Renou Chea, pendiri ojek Moto Girl Tour, dia kemudian berusaha mengubah paradigma itu. Perempuan kemudian diberdayakan sebagai pengemudi ojek, sekaligus menjadi pemandu wisata yang bisa menjelaskan berbagai kesenian, budaya, serta kuliner di Kamboja.

Para perempuan itu kemudian mangkal di hotel-hotel menunggu wisatawan yang membutuhkan jasa untuk diantar berkeliling Phnom Penh. Seragam yang biasa dikenakan, adalah kaus berwarna merah dan celana jeans ketat. Sementara itu, armada yang digunakan berjenis Vespa.

"Awalnya memang banyak orang yang menilai kami bukan gadis baik-baik. Tetapi akhirnya mereka mengerti kalau kami menawarkan jasa ojek dan pemandu wisata," kata Renou yang berusia 26 tahun.

Perempuan berambut panjang itu menyatakan, stigma buruk memang sebelumnya kerap melekat karena di Kamboja perempuan yang bergaul dengan orang asing sering diasumsikan sebagai pekerja seks komersial. "Kadang-kadang mereka pikir kami melakukan hubungan intim atau hal-hal serupa, saat kami bergaul dengan pria-pria asing," tutur sang adik, Raksmey Chea, 23 tahun, yang menjadi pengojek rekrutan pertama Renou.

Apa yang dikatakan Renao diamini Siv Cheng, pemilik travel berbasis di Phnom Penh. Kata Cheng, awalnya anggapan buruk dialamatkan kepada mereka karena semua muda dan cantik. "Coba Anda lihat, sebagian besar pengemudi ojek online adalah laki-laki," kata Cheng.

Selanjutnya>>> Penumpang tak boleh pegangan...

***

Tepis asumsi buruk

Renou bercerita, awalnya dia tertarik mendirikan Moto Girl Tour setelah berdiskusi panjang dengan bibinya yang menyebut banyak pelajar perempuan di Thailand yang menjadi pengemudi ojek online. Di sana mereka mendapatkan banyak uang dari hasil memandu para wisatawan yang berkunjung ke negeri Gajah Putih itu.

Tanpa pikir panjang, Renou yang berbekal kemampuan bahasa Inggris, kemudian mendirikan Moto Girl Tour. Seperti dilansir BBC, dia membayangkan, akan sangat menyenangkan menjadi pemandu dan mendapatkan banyak uang dari bisnis jasa.

Apalagi, data yang dirilis Kementerian Pariwisata Kamboja menyebut, pada 2015, ada lima juta wisatawan yang melakukan perjalanan ke negara itu.

Asumsi negatif rupanya membuat orangtua pengemudi ojek online merasa was-was. Seperti Horm, yang putrinya bergabung dalam Moto Girl Tour. Horm khawatir apabila ada orang asing yang naik motor anaknya dan bisa menyentuhnya, serta melakukan hal-hal buruk kepadanya. 

Sebenarnya hal ini sudah dipikirkan masak-masak oleh pengelola Moto Girl Tour. Untuk memastikan reputasinya tak buruk serta menjaga pengemudinya tetap aman, mereka telah memberikan aturan. Sebut saja tak boleh berpegangan atau menyentuh. Sebagai gantinya, wisatawan hanya bisa berpegangan pada behel sepeda motor yang ada di bagian belakang jok.

Kata Renou, meski pengemudi di Moto Girl Tour semua wanita, soal kepiawaian mengemudinya tak perlu dikhawatirkan. Badannya memang terbilang mungil-mungil, namun semua sudah dilatih dan dapat menangani bobot Vespa yang lebih besar dari badannya.

Sementara itu, Chanel Sinclair, seorang pengacara 31 tahun dari Australia, menyatakan sangat bahagia bisa menemukan pemandu wisata ketika melakukan perjalanan seorang diri ke Phnom Penh untuk pertama kalinya di musim semi 2016. Dia sangat senang dengan layanan yang ditawarkan Moto Girl Tour, termasuk sambutan ramah, dan sebotol air dingin. (art)