Kebiasaan Buruk yang Perpendek Usia Sepeda Motor

Bengkel servis motor Yamaha.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yunisa Herawati

VIVA.co.id – Saat membeli sepeda motor baru pasti sudah disertakan buku manual atau buku pedoman pemilik kendaraan. Dalam buku tersebut, terdapat informasi penting seputar berbagai anjuran pabrikan hingga penggunaan dan fungsi fitur yang tertanam pada kendaraan.

Sayangnya, meski terbilang penting, namun banyak pemilik sepeda motor yang mengabaikan buku pedoman kendaraan. Ahasil, banyak ketidaktahuan informasi yang semestinya didapat. Padahal dengan membacanya, tiap pemilik akan lebih mengenali kendaraannya dan bakal memperpanjang usia pakai.

Hal itu diakui Staff Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Zahid. Menurut dia, masih banyak yang tak mengetahui waktu penggantian beberapa komponen motor seperti misalnya kapan mengganti oli, mengganti filter udara dan kapan mengganti filter oli.

"Semua ada di buku manual. Padahal kalau pemilik mau membacanya, motor juga pasti tetap awet. Kerusakan dengan biaya mahal pasti bisa dihindari," kata Zahid kepada VIVA.co.id di Jakarta, Rabu 1 Februari 2017.

Ia menjelaskan, pabrikan telah mengingatkan pemilik kendaraan saat membeli kendaraan baru. Pada sepeda motor, petunjuk itu ditempel stiker yang terletak di bodi motor dekat setang dengan harapan diperhatikan sehingga tak memperpendek usia motor. "Di motor itu kan ada stiker, di situ ada petunjuk untuk membaca buku manual. Tapi sekarang masyarakat umumnya senang membaca, mengunduh lewat handphone," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan General Manager Sales Anak Elang Harley-Davidson of Jakarta, Boyke A.R Nitipradja. Dia menyebut, masih banyak pengguna motor HD yang enggan membaca buku manual. "Dari 100 orang pembeli motor Harley-Davidson misalnya, cuma dua orang yang membaca buku manual. Mereka beli ya membeli saja," ungkap dia.

Dia mengingatkan agar para pengguna tak mengabaikan keberadaan buku manual. Selain penting, buku pedoman bisa menghindari hal-hal yang tak diinginkan. "Banyak yang enggak tahu tekanan angin ban depan, ban belakang berapa. Karena kalau tekanan angin kurang atau lebih saja bisa bahaya di jalan. Banyak yang enggak tahu juga servis berkala, maka tugas kami untuk mengingatkan," kata Boy. (mus)