Perusahaan Motor Gede Victory Gulung Tikar
- VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVA.co.id – Kabar tak sedap dari industri otomotif kembali datang. Kali ini diembuskan Polaris Industries selaku produsen motor besar asal Amerika Serikat yang menyatakan secara resmi menghentikan produksi Victory Motorcycles. Meski berat, namun langkah itu perlu diambil.
Keputusan pahit ini diungkapkan langsung oleh Chief Executive Officer(CEO) Polaris Industries, Scott Wine. Polaris mengaku sejauh ini telah berjuang dengan sangat keras untuk keberlangsungan Victory. Namun fakta berkata lain. Penjualan mereka ternyata tak sesuai harapan hingga berada dalam situasi sulit.
Masalah makin pelik seiring tekanan pasar oleh berbagai manuver sejumlah kompetitor. Mereka pun kemudian bulat memutuskan untuk menutup Victory Motorcycles.
"Ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi saya, tim saya, dan dewan direksi Polaris. Selama 18 tahun terakhir, kami telah berinvestasi tak hanya dari sumber daya, tapi hati dan jiwa kami dalam menempa merek Victory Motorcycles. Kami juga sangat bangga dengan apa yang telah tim kami capai," kata Scoot seperti dikutip Autoevolution, Jumat, 13 Januari 2017.
Victory Vision. Foto: Autoevolution
Meski demikian, Polaris Industries menjamin akan tetap menyediakan suku cadang untuk seluruh model yang mereka luncurkan dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, serta tak kabur dalam urusan pelayanan dan garansi.
Setelah mengambil keputusan tersebut, Polaris ke depan akan lebih fokus menggarap Indian Motorcycle. Scoot menjelaskan, keputusan tersebut diambil karena merek tersebut lebih menjanjikan dari sisi harga.
"Keputusan ini akan meningkatkan profitabilitas Polaris dan bisnis sepeda motor global kami, dan meningkatkan sikap kompetitif kami dalam industri ini. Fokus kami adalah pertumbuhan yang menguntungkan serta langkah yang memungkinkan untuk mengoptimalkan dan menyelaraskan sumber daya di belakang kedua merek premium, Indian Motorcycle dan Slingshot untuk mencapai keberhasilan."
Berimbas ke Indonesia
Penutupan Victory Motorcycles oleh Polaris tentu juga berimbas ke Indonesia. Di Tanah Air, merek motor gede tersebut juga ikut menancapkan kuku bisnisnya sejak 2014 lalu. Sementara merek tersebut sudah aja sejak 1998 silam. Tercatat selama 18 tahun berkiprah, mereka sudah menelurkan 80 model.
Victory Motorcycles Indonesia. Foto: VIVA.co.id
Hal ini tentu menjadi kabar mengejutkan bagi Victory Motorcycles Indonesia. Namun, arahan itu tentu wajib mereka diikuti. Menurut Presiden Direktur PT Arya Motor Indonesia (AMI) --authorized distribution-- Denny Mulyono, pihaknya akan tetap menjamin seluruh fasilitas mulai dari layanan servis, suku cadang, serta garansi bagi seluruh pemilik kendaraan Victory Motorcycle. "Sesuai arahan Polaris, kita menjamin pelayanan kepada pemilik sepeda motor Victory selama 10 tahun, " kata Denny.
Denny berharap pemilik moge Victory tak perlu khawatir dengan adanya kabar penutupan tersebut. Sebab, kata dia, hal itu tak mengganggu terkait pelayanan kepada konsumen. "Pemilik bisa datang ke diler kami di Jalan Fatmawati (Jakarta Selatan), atau mereka (pemilik) bisa memanggil kami datang ke tempatnya. Pelayanan dilakukan 24 jam," ujar Denny.
Motor pengawal Jokowi
Ada yang menarik perhatian lainnya dari kabar penutupan Victory Motorcycle. Sebab tak cuma konsumen Victory yang menjadi galau, karena motor gede tersebut juga dipakai oleh kesatuan polisi jajaran Korps Lalu Lintas (Korlantas), sebagai kendaraan pengawalan khusus bagi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kekhawatiran pun muncul karena takut motor tersebut tak bisa lagi lama digunakan dengan alasan suku cadang yang tak ada.
Moge Victory yang dipakai untuk mengawal Presiden RI. Foto: VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
Meski begitu, kabar penutupan Victory baru diketahui Wakil Kepala Korlantas Polri, Brigjen Pol Indrajit. "Saya malah baru tahu kalau sepeda motor Victory ditutup," kata Indra kepada VIVA.co.id di Jakarta, Jumat, 13 Januari 2017.
Indra menegaskan, pihaknya telah menggunakan sepeda motor Victory setidaknya selama kurun waktu dua tahun sebagai kendaraan dinas untuk memberikan pelayanan pengawalan kepada masyarakat termasuk orang nomor satu di Indonesia. "Ya kita pakai motor itu kan buat pengawalan, jadi siapa saja yang mau dikawal," ujar dia menambahkan.
Dia berharap PT Arya Motor Indonesia yang menjadi distributor resmi Victory Motorcycle di Indonesia untuk bertanggung jawab menjamin ketersediaan suku cadang motor Victory di Tanah Air. "Distributor harus tanggung jawab lah dengan pelayanan servis, suku cadang bagaimana. Karena memang ini sudah menjadi kewajiban mereka kan," kata dia. (adi)