Motor Diajak Terobos Banjir, Siap-siap Kena Penyakit Ini
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Belakangan ini hujan terus mengguyur Ibu Kota dan beberapa wilayah di Indonesia. Hampir dipastikan, hujan dengan intensitas besar akan mengakibatkan banjir di sejumlah ruas jalan.
Tak sedikit pengendara sepeda motor nekat menerobos genangan air atau banjir. Padahal hal itu tak disarankan lantaran bisa menyebabkan motor mogok atau yang paling parah mati mendadak.
Namun, Mekanik Astra Honda Authorized Service Station (AHASS), Stanley Sibuea, punya trik yang harus dilakukan jika pengendara memang harus nekat menerjang banjir. Hal ini dilakukan agar tak merepotkan para pemilik kendaraan nantinya.
"Kalau banjirnya melebihi knalpot atau genangan airnya melebihi setengah ban motor, sebaiknya motor dimatikan dan dituntun," kata Stanley kepada VIVA.co.id.
Menurut dia, bila pemilik motor memaksa kendaraannya dalam keadaan mesin menyala melaju di ketinggian air yang melebihi knalpot maka air yang masuk ke mesin membuat motor mogok bahkan parahnya motor bisa terkena penyakit water hammer.
Stanley menjelaskan water hammer terjadi akibat adanya air yang masuk ke ruang bakar mesin saat motor melintasi banjir dalam kondisi mesin menyala.
"Air masuk tersedot melalui filter udara sehingga menyebabkan ledakan dalam ruang bakar mesin, ini bisa mengganggu proses kerja mesin karena tidak bisa mengkompresi udara," ungkapnya.
Bila sudah demikian, kata dia, pemilik motor harus segera servis turun mesin. Biayanya pun sekitar Rp1,5 juta. Sebab, kata dia, sangat berbahaya bila mesin motor keadaan menyala dipaksa untuk melintasi banjir. Komponen yang terdapat dalam mesin bisa mengalami kerusakan.
"Kalau motornya nyala terus dipaksa terobos banjir bisa jadi setang shaker atau setang piston patah, busi mati jadi enggak ada proses pembakaran. Jadi daripada ngeluarin biaya mahal lebih baik motor dimatikan dan dituntun saat berada di area terkena banjir," katanya.