Referensi 'Surga' Ban Bekas Tapak Lebar untuk Moge
- automotiveblog.com
VIVA.co.id – Meski terlihat sederhana, namun ban sepeda motor ternyata memiliki harga yang tak murah. Terlebih, karet bundar premium untuk segmen motor sport dan motor gede harga barunya bisa mencapai jutaan rupiah.
Namun, banyak biker dengan anggaran terbatas tak kehilangan akal, berbagai cara ditempuh untuk mendapatkan ban bermerek mahal dengan harga terjangkau, salah satunya berburu edisi bekasnya.
Di kawasan Cimone, Tangerang, tepatnya Jalan Proklamasi Nomor 11 RT02/04 --samping Plaza Shinta, ada referensi tempat yang bisa dikatakan surganya ban bekas, namanya Masterpiece Ban. Toko tersebut juga terbilang sudah cukup akrab di telinga para biker khususnya sport dan moge.
Masterpiece Ban menawarkan beragam jenis karet roda bekas khususnya bertapak lebar, cocok untuk motor sport hingga moge. Harganya, sudah pasti miring alias bersahabat dengan kantong.
Menurut Aditya Sakti alias Adit (30 tahun), Masterpiece Ban buka sejak 2012 silam. Awalnya, ia membuka usaha ban bekas hanya melalui online. Namun karena besarnya permintaan serta nama yang sudah dipercaya, ia kemudian mengepakkan sayap bisnisnya dengan membuka toko seperti yang sekarang ini ia bangun.
"Tadinya hanya online dan khusus eks balap saja. Sekarang juga fokus ke (ban) eks moge (motor gede), kebetulan motor sport lagi booming di Indonesia," kata dia kepada VIVA.co.id, Jumat, 16 September 2016.
Selain ban bekas untuk sport dan moge, toko itu juga menjual ban lebar untuk jenis skuter matik (skutik) hingga underbone. Kata Adit, ia menjual ban bekas dengan kualitas tinggi karena ia mengklaim tidak ingin sembarang ke konsumen, bukan ban batikan atau vulkanisir.
Proses seleksinya pun dikatakan cukup ketat. Jika dilihat kualitasnya, kebanyakan ban yang ia jual berkondisi 70-90 persen. Untuk memanjakan konsumen, dia juga memberikan garansi jika ban tak mengembang atau tak seperti yang dijanjikan akan diganti dengan ban lainnya.
Maka tak heran, konsumennya tak hanya datang dari wilayah Tangerang saja, namun juga Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi, hingga berbagai wilayah di Indonesia.
"Selain pembelian langsung , banyak juga yang beli secara online, nantinya ban akan saya kirim melalui jasa pengiriman. Ongkir (ongkos kirim) ditanggung konsumen, sesuai kesepakatan. Banyaknya kirim ke daerah, seperti Purwokerto, Semarang, Jawa Timur, ada juga dari luar pulau seperti Makassar, Sampit, Kalimantan, Medan dan lain-lain," kata dia.
"Selain perorangan, banyak juga bengkel atau bengkel modifikasi yang beli dari saya," kata Adit menambahkan.
Adit mengaku, ban-ban yang ia jual didapat dari berbagai cara, misal importir, bengkel-bengkel moge, sertatim balap seperti AMJ Racing, One3, SJM, dan WMC. Dia juga menerima jika ada perorangan yang hendak menjual ban sepeda motornya namun dengan kondisi baik.
"Mereknya bermacam-macam, ada Battlax, Pirelli, Dunlop, Michelin, Metzeler, Shinko, Avon dan beberapa merek lokal tipe soft eks balap seperti FDR MP series, IRC Fasti & Razzo," katanya.
Harga miring
Soal ban favorit, di tokonya terdapat ban Diablo Rosso ukuran 120/70 ring 17 yang kerap diburu banyak biker. Harga yang ia banderol dengan kondisi bagus tahun produksi 2014 yakni Rp500-Rp600 ribu. Padahal harga barunya sekira Rp1,3 juta. Ada pula Diablo rosso 160/60 - 17 dengan kondisi bagus yang ia jual Rp700-Rp850 ribu, sementara harga barunya Rp1,8 jutaan.
"Kalau ban tahun produksinya 2013 lebih murah, misal ban 120/70- 17 dengan kondisi 85 sampai 90 persen, saya jual rata Rp350 ribu. Harga barunya Rp1 juta sampai Rp1,2 juta," kata dia.
Adit juga menawarkan ban premium seperti Pirelli Diablo Supercorsa. Sepasang ban dengan kondisi bagus dia jual Rp1,5 sampai Rp2 jutaan. Padahal, harga barunya sekira Rp5,7 juta. Ada juga ban supermoto seperti Dunlop Teialmax, Michelin Annake, Bridgestone Battle Wing, Pirelli Scorpion, Metzeler Tourance ukuran 150/70 - 17 yang dijual Rp500 sampai Rp700 ribu tergantung kondisi.
"Kalau ban tipe langka biasanya pesan dulu , seperti ring 15 dan 16, buat chooper Jepang seperti Honda Shadow, Yamaha Virago, Suzuki Intruder," katanya.
Menariknya, semua harga-harga yang dipatok Adit bisa dikondisikan alias ditawar. "Nego bolehlah asal masih wajar," kata dia.